Penerbangan Citilink Indonesia Kembali Beroperasi Dari dan Menuju Bali

Maskapai berbiaya hemat (LCC) Citilink Indonesia kembali beroperasi pasca dibukanya kembali Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 29 Jun 2018, 18:30 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2018, 18:30 WIB
Penutupan Bandara Ngurah Rai Diperpanjang
Salah satu pesawat milik maskapai Citilink terparkir di areal Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Selasa (28/11). Penutupan Bandara Ngurah Rai diperpanjang 24 jam sampai Rabu (29/11) karena dampak letusan Gunung Agung. (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Jakarta - Maskapai berbiaya hemat (LCC) Citilink Indonesia kembali beroperasi pasca dibukanya kembali Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali setelah ditutup sejak pukul 03.00 WITA, Jumat (29/6/2018).

"Menyusul diterbitkannya Notam (Notice to Airmen) No. A2552/18 mengenai dibukanya kembali Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, seluruh penerbangan Citilink Indonesia dari dan ke Bali juga kembali beroperasi secara normal," kata Vice President Corporate Secretary and CSR Citilink Indonesia Ranty Astari Rachman di Jakarta, Jumat pekan ini.

Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali kembali dibuka pada pukul 14.30 wita. Seluruh contigency plan untuk melanjutkan penerbangan juga telah disiapkan dan diimplementasikan sesuai prosedur. 

Berdasarkan Notam yang diterbitkan serta data yang diterima dari pantauan dan kordinasi di lapangan dengan seluruh stakeholder atau pemangku kepentingan bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, sebaran abu vulkanik sudah tidak menutupi wilayah udara (airspace), sehingga seluruh penerbangan bisa kembali beroperasi.

Hingga saat ini, Citilink Indonesia terus mengakomodasi seluruh penumpang yang hendak melanjutkan perjalanan udanya, sehingga seluruh aktivitas penerbangan kembali normal. Untuk informasi terkini seputar penerbangan Citilink Indonesia dapat menghubungi call center 08041080808.

 

Bandara Ngurah Rai Kembali Beroperasi

Bandara Ngurah Rai Ditutup
Calon penumpang melihat papan informasi penundaan penerbangan di Bandara Ngurah Rai, Bali, Kamis (28/6). Pihak pengelola menutup sementara aktivitas bandara maupun penerbangan karena gangguan abu vulkanis erupsi Gunung Agung. (AP/Firdia Lisnawati)

Sebelumnya, AirNav Indonesia menerbitkan NOTAM A 2552/18 kepada seluruh stakeholderpenerbangan untuk menyampaikan beroperasinya kembali Bandara Ngurah Rai, Bali mulai pukul 14.30 WITA. Keputusan ini seusai rapat evaluasi penanganan dampak erupsi Gunung Agung.

Rapat ini dipimpin Kepala Kantor Otoritas Bandara Wlayah IV dan dihadiri seluruh stakeholderkomunitas Bandara Ngurah Rai. Pada NOTAM sebelumnya, Bandara Ngurah Rai ditutup mulai pukul 03.00-19.00 WITA. 

"Diambil keputusan untuk membuka kembali penerbangan di Bandara Ngurah Rai mulai pukul 14.30 WITA," ujar Manager Humas AirNav Indonesia, Yohanes Sirait dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat 29 Juni 2018.

Dalam rapat tersebut, Station Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Denpasar menyampaikan bahwa status VONA (Code Colour ORANGE) per pukul 16.00 UTC pada 28 Juni 2018. Selain itu, SIGMET ketinggian erupsi mencapai ketinggian 23.000 feet bergerak ke arah Barat Daya dengan kecepatan 15 Knots.

"Tidak ada indikasi sebaran VA menutup airspace bandara," ujar Yohanes. 

RGB Citra Satelit Cuaca Himawari pergerakan debu vulkanik terdeteksi ke arah Barat Daya. Berdasarkan data observasi Station Meteorologi Kelas I Ngurah Rai DPS tidak teramati adanya VA di Bandara Ngurah Rai (NIL VA).

Secara ploting (poligon) sebaran VA per pukul 13.25 WITA pada hari ini tidak menutupi koordinat Bandara Ngurah Rai.

Airnav Indonesia Cabang Denpasar menyampaikan bahwa pemanduan penerbangan atau pelayanan lalu lintas udara dari atau ke Bandara Ngurah Rai secara taktikal dengan menghindari Ploting Area(poligon) sebaran VA yang dapat membahayakan keselamatan penerbangan. Jika dilakukan open aerodrome pelayanan lalu lintas udara tidak ada masalah.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya