Per 4 Juli 2018, Bank Mandiri Realisasikan KUR Rp 8,72 Triliun

Bank Mandiri memprediksi jumlah penerima dan penyaluran KUR akan terus meningkat seiring adanya perbaikan data dengan dukungan aplikasi digital pertanian.

oleh Merdeka.com diperbarui 09 Jul 2018, 14:25 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2018, 14:25 WIB
(Foto:Merdeka.com/Wilfridus S)
Penyaluran KUR Bank Mandiri (Foto:Merdeka.com/Wilfirus S)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian BUMN dengan didukung sejumlah perusahaan negara berkomitmen untuk mengangkat kesejahteraan petani lewat program kewirausahaan pertanian dan digitalisasi pertanian.

Program ini diimplementasikan di sembilan kabupaten di Jawa Barat, yaitu Indramayu, Karawang, Purwakarta, Majalengka, Sumedang, Cianjur, Garut, Ciamis, dan Tasikmalaya. 

Pejabat Eksekutif Bidang Hubungan Kelembagaan PT Bank Mandiri Tbk, Alexandra Askandar, mengatakan, pihaknya telah menyalurkan pinjaman KUR senilai Rp 87,6 miliar untuk petani di Kabupaten Indramayu.

"Kita masing-masing punya tugas untuk wirausaha. Kita support untuk proyek Telkom di Indramayu. Dari 58.820 kartu tani sudah didistribusikan 47.000, sudah 90 persen. Penyaluran KUR untuk Indramayu ada 2,500 petani, Rp 87,6 miliar," ujar dia di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/7/2018).

Selain itu, Bank Mandiri juga telah menyalurkan KUR senilai Rp 30,6 miliar untuk 1.163 petani di Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Sandra, sapaan akrabnya, mengatakan jumlah penerima dan penyaluran KUR akan terus meningkat seiring dengan perbaikan data dengan dukungan aplikasi digital pertanian hasil pengembangan PT Telkom, bernama Logistik Tani (Logtan).

"Yang bisa mendapatkan KUR adalah petani yang memiliki lahan juga menggarap, petani yang tidak punya lahan, tapi penggarap. Buruh tani belum termasuk mendapatkan KUR yang dimaksud," ujar dia.

Sementara untuk total penyaluran KUR secara nasional, kata Sandra, Bank Mandiri sudah menyalurkan KUR senilai Rp 8,72 triliun dari target 2018 sebesar Rp 14, 5 triliun.

"Data masih kendala. Masih soal validasi, calon petani dan calon lahan. Logtan kami bisa harap realisasi yang lebih besar ke sektor produksi, khususnya KUR tani," tutur Sandra.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Penyaluran kredit Infrastruktur Bank Mandiri Capai Rp 137 Triliun

Layanan Perbankan di Masa Libur Idul Fitri
Nasabah melakukan transaksi di cabang Bank Mandiri Pertamina UPMS III, Jakarta, Rabu (28/6). Bank Mandiri memberikan layanan perbankan terbatas kepada nasabah secara bergantian pada musim liburan Idul Fitri 26-30 Juni 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Bank Mandiri Tbk mampu menyalurkan kredit infrastruktur senilai Rp 137 triliun hingga Maret 2018. Penyaluran kredit infrastruktur tersebut akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendorong pemerataan pembangunan.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, kredit infrastruktur tersebut disalurkan kepada tujuh sektor utama, yakni transportasi dengan nilai Rp 36 triliun, tenaga listrik  senilai Rp 34,5 triliun, migas dan energi terbarukan sebesar Rp 13,6 triliun dan konstruksi mencapai Rp 15,2 triliun.

Selain itu, sektor perumahan rakyat dan fasilitas kota sebesar Rp 9,2 triliun, telematika Rp 8,2 triliun, jalan tol sebesar Rp 9,8 triliun dan infrastruktur lainnya mencapai Rp 10,7 triliun.

Sementara itu, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada tiga bulan pertama 2018 sebesar Rp 3,55 triliun, sekitar 24,4 persen dari target Rp 14,56 triliun tahun ini.

"Adapun 41,9 persen dari nilai tersebut atau Rp 1,49 triliun telah disalurkan kepada sektor produktif, yakni pertanian, perkebunan dan perikanan," kata Kartika, di Gedung Plaza Mandiri, Selasa 24 April 2018.

Tiko mengungkapkan, sejak pertama kali disalurkan hingga Maret 2018, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR sebesar Rp 51,88 triliun kepada 1,05 juta debitur yang tersebar di seluruh Indonesia.

Selain itu, untuk merealisasikan peran sebagai agent of development, Bank Mandiri juga terlibat aktif dalam penyaluran program bantuan sosial nasional.

"Pada Program Keluarga Harapan (PKH), Bank Mandiri telah menyalurkan bantuan sosial sebesar Rp 746,04 miliar kepada 1.210.908 keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia," ujarnya.

Adapun program Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) yang disalurkan perusahaan tercatat sebesar Rp 12,27 miliar yang disalurkan kepada 33.684 KPM. Adapun pelaksanaan program ini berhasil dilaksanakan dengan dukungan 106.351 agen branchless banking Bank Mandiri.

Ia melanjutkan, Bank Mandiri berkeinginan untuk menumbuhkan bisnis perseroan secara berkesinambungan dengan memperkuat struktur pendanaan melalui peningkatan dana murah, menjaga pertumbuhan biaya operasional serta penyaluran kredit yang lebih prudent.

Pada triwulan I-2018, pengumpulan dana murah perseroan tercatat bertambah Rp 31,5 triliun, setara dengan kenaikan 6,8 persen yoy menjadi Rp 497,18 triliun.

Pertumbuhan itu ditopang oleh peningkatan tabungan sebesar Rp 23,4 triliun menjadi Rp 310,9 triliun, dan kenaikan giro sebesar Rp 8,1 triliun menjadi Rp 186,2 triliun.

"Sedangkan cost of fund juga berhasil kami turunkan menjadi 2,6 persen dari posisi akhir Maret tahun lalu yang mencapai 2,9 persen." tutur dia.

Sebagai upaya untuk terus meningkatkan penghimpunan dana masyarakat, Bank Mandiri terus mengembangkan jaringan elektronik perseroan untuk melengkapi 4.948 jaringan kantor cabang yang telah ada.

Jaringan elektronik tersebut meliputi 17.429 mesin ATM (termasuk 9.887 ATM Merah Putih), 245.619 mesin EDC, serta layanan SMS banking, Mandiri Online dan call center 14000.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya