Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, tidak ada mekanisme khusus untuk penyaluran Elpiji 3 kilogram (kg) nonsubsidi.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Djoko Siswanto mengatakan, penyaluran Elpiji nonsubsidi 3 kg sama saja dengan produk Elpiji lainnya. Hanya cukup dibedakan warna tabungnya dengan Elpiji 3 kg bersubsidi.
"Sama saja, yang penting warnanya beda," kata Djoko, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (11/7/2018).
Advertisement
Baca Juga
Djoko menuturkan, kehadiran Elpiji nonsubsidi 3 kg akan membuat masyarakat beralih menggunakan bersubsidi 3 kg, sehingga konsumsi Elpiji bersubsidi berkurang.
"Kalau enggak ada Elpiji 3kg yang nonsubsidi konsumsinya jadi terus karena semua beli. Kalau Bright Gas enggak ada kalau mau masak hajar saja yang melon. Rata-rata orang langsung beli. Untuk mencegah itu disediakan yang nonsubsidi," ujar dia.
Djoko mengungkapkan, pengawasan penyaluran Elpiji bersubsidi tidak akan diperketat. Hal ini mengingat potensi pengoplosan Elpiji bersubsidi ke nonsubsidi karena produk sama meski harga berbeda.
"Warnanya beda. Ya enggak apa-apa. Bensin juga produknya mirip-mirip tapi harganya beda enggak apa-apa," ujar dia.
Elpiji 3 Kg Nonsubsidi Upaya Tekan Konsumsi Subsidi Gas
Sebelumnya, uji pasar elpiji 3 kg nonsubsidi oleh PT Pertamina (Persero) menjadi salah satu upaya untuk mengurangi konsumsi Elpiji bersubsidi.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM), Djoko Siswanto mengatakan, masyarakat mampu yang saat ini menggunakan Elpiji bersubsidi bisa beralih dengan ada penyaluran Elpiji nonsubsidi. Dengan begitu, diharapkan bisa menekan konsumsi Elpiji bersubsidi.
"Kalau kita sediakan yang nonsubsidi 3 kg, dia bisa pakai itu," kata Djoko, di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Rabu, 4 Juli 2018.
Djoko menuturkan, hal tersebut sesuai dengan rencana penyaluran subsidi Elpiji bersubsidi, yang tujuannya untuk membuat penggunaan Elpiji bersubsidi tepat sasaran.
"Sambil menunggu itu kita harus menahan laju konsumsi Elpiji 3 kg supaya subsidinya enggak bertambah. Pertamina mengajukan LPG 3 kg nonsubsidi," tutur Djoko.
Djoko melanjutkan, tahap awal uji pasar elpiji 3 kg nonsubsidi dilakukan di Jakarta dan Surabaya. Jika berhasil menekan konsumsi Elpiji bersubsidi maka uji pasar akan diperluas ke wilayah lain.
"Kalau ini sukses, wilayah lain yang ada demandnya sambil menunggu 2019. Kalau itu sukses, itu saja diteruskan," ujar dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement