Jokowi: Ketangguhan Ekonomi RI Diakui Dunia

Jokowi menyatakan, ekonomi Indonesia yang tangguh dan memiliki prospek positif mendapatkan kepercayaan internasional.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 16 Agu 2018, 11:39 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2018, 11:39 WIB
2018, Menko Perekonomian Patok Pertumbuhan Ekonomi Harus 5,4 Persen
Pemandangan gedung bertingkat di Jakarta, Sabtu (28/4). Pemerintah menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada di angka 5 persen belum memadai. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, ekonomi Indonesia yang tangguh dan memiliki prospek positif mendapatkan kepercayaan internasional. Ini ditunjukkan dari peringkat Indonesia yang layak investasi dari sejumlah lembaga pemeringkat internasional.

Ia menyampaikan hal itu dalam pidato kenegaraan di depan DPR dan DPD pada Kamis (16/8/2018).

"Kepercayaan dunia internasional terhadap ketangguhan dan prospek positif ekonomi Indonesia juga terlihat dengan Indonesia sudah mendapatkan peringkat investment grade, layak investasi dari lembaga-lembaga pemeringkat internasional ternama seperti Moody’s, Fitch dan S&P," ujar Jokowi.

Ia menuturkan, kepercayaan internasional itu seharusnya menjadi momentum bagi Indonesia untuk meningkatkan investasi dan mendorong ekspor produk Indonesia. Hal itu termasuk ekspor ke negara non tradisional.

"Peningkatan investasi dan ekspor adalah kunci apabila kita ingin memiliki ekonomi tangguh," kata dia.

Selain itu, Jokowi menyampatkan kemudahan berusaha dalam berbagai skala turut didorong pemerintah dengan reformasi struktural, termasuk dengan reformasi sistem perizinan.

Pemerintah sudah menjalankan online single submission (OSS) sebagai sistem yang mengintegrasikan seluruh pelayanan perizinan berusaha yang menjadi kewenangan menteri, pimpinan lembaga, gubernur, bupati dan walikota yang dilakukan secara elektronik.

"Melalui reformasi sistem perizinan, kita mendorong standardisasi menjadi birokrasi perizinan di tingkat pusat dan daerah lebih mudah, lebih cepat dan terintegrasi,” kata dia.

Jokowi menambahkan, berbagai program reformasi struktural telah meningkatkan daya saing perekonomian nasional secara signifikan. Peringkat ease of doing business (EoDB) Indonesia melompat 48 peringkat selama tiga tahun menjadi posisi 72 pada 2018.

"Peringkat global competitiveness index kita naik 5 peringkat dari posisi 41 pada 2016 menjadi posisi 36 pada 2017," ujar dia.

 

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

 

 

RI Rombak Iklim Kemudahan Usaha Besar-besaran dalam 4 Tahun

Investasi Meningkat, Ekonomi Indonesia Kuartal 1 Tumbuh 5,06 Persen
Pekerja menyelesaikan pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Senin (7/5). Badan Pusat Statistik (BPS) melansir pertumbuhan ekonomi kuartal 1 2018 mencapai 5,06%.(Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, dalam empat tahun terakhir, pemerintah merombak besar-besaran terhadap iklim kemudahan berusaha di Indonesia. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, tujuan utamanya yaitu membuat perekonomian Indonesia bisa lebih produktif dan kompetitif, sambil terus meningkatkan kemandirian bangsa, sehingga bisa memberikan nilai tambah, terutama pembukaan lapangan kerja baru, dan menyerap pengangguran. 

"Alhamdulillah, dengan kerja bersama, tingkat pengangguran terbuka semakin menurun dari 5,70 persen menjadi 5,13 persen," ujar dia dalam sidang tahunan di Gedung MPR/DPR Jakarta, Kamis 16 Agustus 2018.

Namun untuk mencapai hal tersebut bukan perkara yang mudah. Dalam empat tahun ini, pemerintah fokus untuk memperkuat pendidikan serta pelatihan vokasi untuk melahirkan sumber daya manusia (SDM) terampil, yang siap memasuki dunia kerja. 

Selain itu, lanjut Jokowi, pemerintah juga terus mendorong pendidikan tinggi untuk melakukan terobosan-terobosan sehingga lulusan perguruan tinggi bisa lebih adaptif di era Revolusi Industri 4.0. 

Termasuk kemampuan dalam literasi digital, serta mampu menumbuhkan lebih banyak lagi wirausahawan-wirausahawan muda yang kreatif dan inovatif.

"Tumbuh cepatnya generasi produktif mengharuskan kita bekerja lebih keras lagi untuk menciptakan dan membuka lapangan kerja baru melalui peningkatan daya saing investasi dan ekspor," tandas dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya