Krisis Argentina Bisa Hambat Aliran Modal Masuk RI

Krisis Argentina dipastikan akan mengahmbat aliran modal terutama di negara-negara berkembang.

oleh Merdeka.com diperbarui 30 Agu 2018, 20:34 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2018, 20:34 WIB
Tolak Utang IMF, Ribuan Warga Argentina Turun ke Jalan
Ribuan orang berdemonstrasi menentang kebijakan Presiden Mauricio Macri di Buenos Aires, Argentina, Senin (9/7). Demo menentang pinjaman International Monetary Fund (IMF) ini dilakukan tepat di Hari Kemerdekaan ke-202 Argentina. (Eitan ABRAMOVICH/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah Turki kini Argentina menyusul dengan krisis keuangannya. Krisis di negeri Tango tersebut dipastikan akan mengahmbat aliran modal terutama di negara-negara berkembang.

Ekonom Senior Bank Mandiri, Andry Asmoro mengatakan krisis yang terjadi di Argentina menciptakan kekhawatiran di negera berkembang termasuk Indonesia karena berpotensi mempengaruhi pasar keuangan.  

"Pasar keuangan cukup besar karena pengaruhi arah aliran modal. Capital modal itu pengaruh banget dengan sentimen suku bunga dan kondisi ekonomi,"  kata Andry dalam acara Macroeconomic Outlook di Plaza Mandiri, Jakarta, Kamis (30/8/2018).

Dia menjelaskan arus modal ke Indonesia akan tersendat sebab Indonesia dikategorikan bersama negara berkembang lainnya yang tengah mengalami defisit transaksi berjalan atau current account defisit (CAD). Sebagai informasi, sepanjang tahun 2017 Indonesia mengalami defisit neraca transaksi berjalan sebesar 1,7 persen dari GDP tahun 2017.

Sementara negara berkembang lainnya yang mengalami defisit, antara lain Argentina defisit 4,8 persen, India defisit 1,9 persen, Brasil defisit 0,48 persen, Filipina defisit 0,8 persen, Turki defisit 5,5 persen, dan Afrika Selatan defisit 2,5 persen. Padahal dari indikator lainnya, seperti pertumbuhan ekonomi dan inflasi, fundamental ekonomi Indonesia masih bagus.

Hingga kuartal II 2018 pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,27 persen sementara inflasi tergolong rendah sebesar 3,25 persen. "Sentimen itu, membuat Indonesia dikategorikan sama dengan negara berkembang lainnya yang sedang defisit transaksi berjalan," ujarnya.

Krisis keuangan di Argentina disebabkan karena beberapa faktor terutama indikator makro ekonomi Argentina yang sangat buruk. Selain rasio defisit transaksi berjalan terhdap GDP yang tinggi, pada kuartal II 2018 Argentina mencatat inflasi sebesar 23,17 persen. Sedangkan angka pertumbuhan ekonomi hanya 3,6 persen.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya