Liputan6.com, Jakarta Pemerintah terus melakukan berbagai persiapan menjelang pertemuan IMF World-Bank 2018 yang berlangsung di Bali pada 8-14 Oktober. Salah satunya terkait keamanan pertemuan yang bakal dihadiri perwakilan dari banyak negara tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan, kesiapan keamanan menjadi suatu hal penting pada pertemuan yang diikuti 189 negara tersebut. Selain mengamankan jalannya kegiatan, personel keamanan diharapkan bisa mengatasi berbagai hal-hal yang tidak dinginkan.
Advertisement
Baca Juga
Dia meminta kepada seluruh personel gabungan agar bertindak seperti biasa-biasa saja, tapi tetap melakukan pengamanan dengan ketat.
"Tadi hanya mengkoordinasikan lagi, kita tidak mau pengamanan terlihat terlalu garang, tapi aman antara satgas (satuan tugas) gabungan dengan Paspamres, dengan Polda semua," kata Menko Luhut di kantornya, Jakarta, Selasa (2/10/2018).
Menko Luhut sebelumnya menyatakan pemerintah akan menerjunkan 12.000 personel gabungan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian guna mengamankan pagelaran International Monetary Fund World Bank Group (IMF-WBG) 2018 yang akan berlangsung pada 8 sampai 14 Oktober 2018 mendatang, di Nusa Dua, Bali.
Nantinya TNI dengan Polri diharapkan mampu bersinergi dengan baik mengamankan acara tersebut. "Ada 12.000 personel gabungan," kata Menko Luhut saat konferensi pers, di Kementerian Keuangan beberapa waktu lalu.
Dia menyebut, jumlah peserta yang datang diperkirakan bahkan akan melebihi aparat keamanan. Pengunjung juga diprediksi di luar ekspektasi mengingat Bali saat ini menjadi destinasi wisatawan nomor satu dunia.
Â
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Panggil Dirut ITDC, Menko Luhut Minta Tambahan Lahan Parkir buat IMF-World Bank
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, memanggil Direktur Utama Indonesia Tourism Development Coporation (ITDC) Abdulbar S Mansoer ke Jakarta. Adapun pemanggilan ini guna membahas mengenai persiapan dari Annual Meeting IMF-World Bank 2018 di Bali pada 8-14 Oktober 2018.
Abdulbar menyampaikan, dalam pertemuan tersebut dirinya diminta oleh Menko Luhut untuk memaksimalkan beberapa persiapan seperti fasiltas penyediaan kantung parkir. Pihaknya bersama dengan panitia nasional IMf-World Bank telah menyepakati untuk menambah penyediaan lahan parkir.
"Tadi yang di highlight fasilitas parkir. Jadi yang sudah terdaftar di atas perkiraan jadi sekitar 20 ribu yang tadinya dipetakan 15 ribu. jadi sekarang ITDC koordinasi dengan panitia nasional IMF-World Bank sedang memetakan parkir tambahan," kata dia saat ditemui di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Selasa (2/10/2018).
Baca Juga
Abdulbar menyebut, ada beberapa tempat yang memang sekiranya luas untuk dijadikan lahan parkirbyang berada di luar area maupun di dalam area pelaksanaan IMF-World Bank. Oleh karena itu, beberapa lahan parkir tersebut akan dimaksimalkan untuk gelaran tahunan bank dunia ini.
"Parkiran sedang kita tambahkan karena sesuai dengan kebutuhan yang bertambah terutama di luar kawasan kalau di dalam kawasan akan kita tambah tapi ada beberapa sisi yang bisa kita tambahkan di dalam kawasan juga," ujar dia.
"Di luar kawasan di deket laguna. Dekat desa sebelah itu ada satu kawasan. Kita baru mau integrasikan, baru saja tadi diarahkan untuk menambah parkir, jadi saya akan ke Bali dalam waktu dua hari lagi. Jadi, akan kita siapkan untuk lahan parkir," ujar Abdulbar.
Abdulbar menyampaikan, untuk teknisnya sendiri seperti pada umumnya. Beberapa kendaraan dari delegasi yang hadir akan disediakan kartu identitas. "Sistem parkir seperti biasa. Jadi, di sana ada id, jadi semua yang masuk harus bawa id," kata dia.
Sementara itu, Menko Luhut menambahkan, persoalan parkir memang sedang diselesaikan oleh pihaknya bersama ITDC. Ini menjadi penting agar tidak terjadi adanya pungutan-pungutan liar yang dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
"Parkir sudah diberesin. Jadi, jangan ada aneh-aneh semua untuk kepentingan nasional jadi jangan, kantong kiri, kantong kanan, bicara aneh-aneh gitu aja," ujar dia.
Â
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka
Â
Advertisement