Konsumsi BBM Diprediksi Naik 30 Persen Saat Pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali

Saat pelaksanaan pertemuan lembaga keuangan dunia tersebut, diperkirakan akan terjadi lonjakan konsumsi BBM di Bali dengan rata-rata 30 persen dari konsumsi harian.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 05 Okt 2018, 12:46 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2018, 12:46 WIB
(Foto: Dok PT Pertamina)
Ilustrasi Truk BBM Pertamina (Foto: Dok PT Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) menyiagakan lima Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) dan dua Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU). Keberadaan terminal ini untuk mengantisipasi kenaikan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) selama kegiatan Annual Meeting IMF-World Bank 2018 di Nusa Dua, Bali.

Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito mengatakan, lima TBBM yang disiagakan Pertamina untuk kegiatan Annual Meeting IMF dan World Bank 2018 itu adalah TBBM Sanggaran, TBBM Manggis, TBBM Reo, TBBM Maumere, dan TBBM Ende. Sedangkan dua DPPU adalah DPPU Ngurah Rai dan DPPU Labuan Bajo.

“Semua TBBM ini disiagakan 24 jam dengan fasilitas eksisting dan ada juga fasilitas tambahan untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi BBM selama event berlangsung,” kata Adiatma, di Jakarta, Jumat (5/10/2018).

Adiatma menambahkan, saat pelaksanaan pertemuan lembaga keuangan dunia tersebut, diperkirakan akan terjadi lonjakan konsumsi BBM di Bali dengan rata-rata 30 persen dari konsumsi harian.

Puncaknya akan terjadi antara H-7 dan H+7 ketika delegasi dan peserta kegiatan tersebut, mulai berdatangan hingga seminggu setelah acara puncak selesai.

Sebanyak 20 ribu peserta dari 189 negara rencananya akan menghadiri acara yang berlangsung dari tanggal 5-8 Oktober 2018.

Pertamina mengantisipasi dengan menyiapkan fasilitas tambahan penyaluran pada TBBM dan SPBU ring 1 dari venue acara yang berada di Denpasar dan Bandung.

“Untuk Labuhan Bajo diperkirakan terjadi kenaikan konsumsi 18,75 kilo liter per hari dengan asumsi 5.000 peserta yang akan berkunjung ke wilayah itu,” jelas Adiatma.

Avtur juga diperkirakan akan terjadi kenaikan penyaluran 30 persen di DPPU Ngurah Rai. Dengan asumsi terjadi kenaikan kenaikan penerbangan dari rata-rata 16 pesawat per jam menjadi 30 sampai 36 pesawat per jam.

Sedangkan untuk DPPU Labuhan Bajo, diperkirakan akan terjadi kenaikan jumlah penerbangan dari 15 pesawat per hari menjadi 48 pesawat per hari.

“Dengan 15 penerbangan penyaluran 15 Kiloliter per hari maka dengan 48 penerbangan pesawat akan terjadi kenaikan menjadi 48 Kiloliter per hari,” tandasnya.

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

Kesiapan Bandara Angkasa Pura I Sambut Pertemuan IMF-World Bank

Bandara I Gusti Ngurah Rai (Foto: Dok PT Angkasa Pura I)
Bandara I Gusti Ngurah Rai (Foto: Dok PT Angkasa Pura I)

PT Angkasa Pura I (Persero) menyiapkan beberapa bandara alternatif sebagai tempat parkir pesawat para delegasi pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali, pada 8 hingga 14 Oktober 2018.

Ada lima bandara yang disiapkan sebagai alternatif selama berlangsungnya event akbar yang akan dihadiri sekitar 17.000 orang dari 189 negara. Kelimanya yaitu Bandara Internasional Lombok, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hassanudin Makassar, Bandara Adi Soemarmo Solo, serta Bandara El Tari Kupang.

“Hal ini merupakan upaya Angkasa Pura I untuk mengantisipasi keterbatasan kapasitas Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, meskipun kami telah melakukan pengembangan fasilitas bandara khusus untuk menyambut pertemuan pertemuan tahunan IMF-World Bank 2018 ini. Semua ini kami lakukan agar perpindahan moda transportasi pada saat kedatangan dan kepulangan tamu negara berjalan lancar dan nyaman,” kata Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi, Jumat (5/10/2018).

Beberapa pengembangan yang dilakukan di Bandara I Gusti Ngurah Rai antara lain perluasan apron dari 53 parking stand menjadi berkapasitas 63 parking stand. Kemudian penambahan rapid exit taxiway untuk meningkatkan jumlah pergerakan pesawat hingga 33 pergerakan per jam, serta penambahan check-in counter menjadi 126 unit.

Namun demikian, sebagai langkah antisipasi jika pergerakan pesawat melebihi kapasitas apron Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Angkasa Pura I menyiapkan program perluasan bandara-bandara alternatif untuk menambah kapasitas parkir pesawat.

Bandara-bandara tersebut yaitu Bandara Internasional Lombok, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hassanudin Makassar, Bandara Adi Soemarmo Solo, serta Bandara El Tari Kupang.

Di Bandara Internasional Lombok dilakukan perluasan apron dengan tambahan 8 parking stand untuk pesawat narrow body, sehingga saat ini Bandara Internasional Lombok memiliki 18 parking stand.

Sedangkan apron Bandara Juanda Surabaya bertambah 7 parking stand untuk pesawat narrow body dan satu helikopter. Dengan demikian kapasitas apron bandara ini menjadi 51 parking stand.

Penambahan kapasitas apron juga dilakukan di Bandara Sultan Hasanudin Makassar yang bertambah 8 parking stand, sehingga saat ini totalnya ada 48 parking stand.

Sementara Bandara Adi Soemarmo Solo menambah 9 parking stand, dari 17 parking stand menjadi 26 parking stand.

Sedangkan Bandara El Tari Kupang menambah 5 parking stand di apronnya, sehingga saat ini bisa memiliki kapasitas 17 parking stand.

“Seluruh fasilitas di bandara-bandara alternatif tersebut telah melalui proses verifikasi siap operasi dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dan diharapkan dapat mendukung kesuksesan penyelenggaraan event akbar pertemuan tahunan IMF-World Bank 2018,” pungkas Faik Fahmi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya