4 Tahun Memimpin, Jokowi-JK Bangun Lebih dari 1 Juta Rumah

Program sejuta rumah dibuat sebagai upaya mengurangi backlog ketersediaan rumah di Indonesia sebesar 11,4 juta unit pada 2015.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 22 Okt 2018, 09:30 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2018, 09:30 WIB
Property Rumah
Ilustrasi Foto Property Rumah (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Program satu juta rumah yang dicanangkan Pemerintah RI di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) atau Jokowi-JK sejak 4 tahun lalu kini berbuah hasil, lewat catatan pembangunan 1.139.672 unit hunian hingga 2018.

Capaian itu dikutip berdasarkan laporan kantor Kepala Staf Kepresidenan, Senin (22/10/2018). Adapun program sejuta rumah dibuat sebagai upaya mengurangi backlog ketersediaan rumah di Indonesia sebesar 11,4 juta unit pada 2015.

Pelaksanaannya terdiri atas pembangunan rumah susun sewa (rusunawa), rumah khusus dan rumah swadaya dengan alokasi dana dari APBN dan APBD.

Selain itu, turut pula dibangun rumah umum oleh pengembang yang disubsidi lewat APBN melalui beberapa skema Kredit Perumahan Rakyat (KPR), antara lain Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Selisih Bunga (SSB), serta Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM).

Jumlah hunian yang terbangun lewat program sejuta rumah terus meningkat dari tahun ke tahun. Menurut data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pembangunan rumah yang tersalurkan lewat program ini pada 2015 baru mencapai 669.770 unit.

Terus melonjak secara angka dengan 805.169 unit di 2016, sebanyak 904.758 unit pada 2017, dan bertambah menjadi 1.139.672 unit hingga 2018.

Hampir separuh dari jumlah rumah yang terbangun sejauh ini merupakan hunian yang disalurkan lewat skema KPR subsidi, yakni FLPP dan SSB sebesar 514.782 unit. Sedangkan pemberian rumah melalui bantuan SBUM juga terpantau tak kalah besar, sebanyak 282.729 unit.

Sementara itu, hingga saat ini juga telah terbangun sebanyak 31.488 unit rumah susun, 17.808 unit rumah khusus, dan  292.865 unit rumah swadaya.

Sebagai tambahan informasi, Kementerian PUPR pada 2018 menargetkan, 630.437 unit rumah terbentuk lewat bantuan pembiayaan perumahan seperti FLPP, SSB dan SBUM.

Pada 2018, juga turut diperkenalkan skema KPR baru yang akan mempermudah para pekerja informal memiliki rumah pertamanya, yakni Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT). Secara target, sebanyak 312 unit rumah akan mendapat bantuan BP2BT pada 2018.

 

Perkembangan Program Satu Juta Rumah

Property Rumah
Ilustrasi Foto Property Rumah (iStockphoto)

Sebelumnya sektor properti dianggap turut merasakan buah kerja Presiden dan Wakil Presiden RI Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) selama 4 tahun.

Salah satu, berkat adanya Program Sejuta Rumah yang diinisiasi untuk mengatasi backlog perumahan di Indonesia. Mantan Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), Eddy Hussy, menilai pribadi memandang positif kinerja pemerintahan Jokowi-JK sejak pertama kali memegang jabatan sebagai orang tertinggi di Indonesia.

"Mungkin saya belum kapasitas mewakili pengusaha. Tapi secara pribadi, dan saya tahu persis waktu itu saya masih Ketua Umum REI pas mereka baru menjabat, saya menilai (kinerjanya) sangat bagus," terang dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti dikutip Sabtu 20 Oktober 2018.

Pria yang kini menjabat sebagai Sekretaris Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) ini menyampaikan, salah satu hasil kerja Jokowi-Jk yang dirasanya berdampak baik bagi sektor properti yakni lewat Program Sejuta Rumah.

"Memang kalau kita sekarang bicara properti sedang menurun, tapi itu karena (kondisi) pasar. Tetapi di tangan mereka itu ada program namanya sejuta rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)," sambungnya.

Seperti diketahui, Jokowi-JK sejak awal gencar mengkampanyekan Program Sejuta Rumah untuk menangani defisit perumahan di Tanah Air. Pelaksanaannya sendiri terdiri atas pembangunan rumah susun sewa (rusunawa), rumah khusus, dan rumah swadaya dengan alokasi dana dari APBN dan APBD.

Selain itu, turut pula pembangunan rumah umum oleh pengembang yang disubsidi lewat APBN melalui skema Kredit Perumahan Rakyat (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) serta subsidi selisih bunga dan bantuan uang muka.

Capaian Program Sejuta Rumah pada 2015 telah membangun sebanyak 669.770 unit. Terus meningkat pada 2016 dengan 805.169 unit, dan sebanyak 904.758 unit pada 2017. 

Menurut laporan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) hingga 10 September 2018, penyaluran rumah melalui program tersebut baru mencapai 68 persen atau sekitar 684 ribu unit.

Akan tetapi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sempat menargetkan program sejuta rumah pada 2018 minimal menyentuh angka 906 ribu unit, naik dibandingkan pencapaian 2017 sebesar 904.758 unit.

"Itu, suatu terobosan yang menurut saya sangat bagus. Sehingga ada peningkatan cukup signifikan terhadap masyarakat berpenghasilan rendah, mereka bisa mendapatkan rumah," ujar Eddy. 

 

 Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya