Liputan6.com, Jakarta - Buku-buku kepemimpinan cenderung memberikan resep berupa mengubah diri sendiri agar menjadi pemimpin hebat. Padahal, saran-saran seperti itu terlampau sederhana.
Setidaknya itulah anggapan CEO Morphic Therapeutic Praveen Tipirneni. Ia tak sepenuhnya setuju dengan saran seperti menambah empati atau bertingkah lebih ekstrovert untuk menjadi pemimpin.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir dari Inc, Praveen beranggapan seseorang tak benar-benar bisa mengubah inti diri. Solusinya, ia menyebut untuk fokus pada tindakan, bukan pada mengubah sikap secara besar-besaran demi menjadi pemimpin hebat.
Selengkapnya, berikut penjabaran tiga tips yang bisa membantu menjadi pemimpin hebat tanpa mengubah jati diri:
1. Terima Karakter Diri Sendiri
Butuh waktu yang sangat lama untuk mengalterasi karakter seseorang. Tipirnene memberi contoh tantangan yang ia hadapi sebagai seorang introvert dalam berhadapan dengan orang banyak.
Ia beranggapan tidak realistis untuk sepenuhnya mengubah dirinya sebagai orang berenergi tinggi yang selalu tersenyum dan mengobrol. Maka dia menyarankan untuk sesuaikan diri seperlunya sesuai situasi spesifik ketimbang sepenuhnya berusaha mengubah diri sendiri.
Advertisement
2. Ubah Tindakan, Bukan Kepribadian
Untuk menjadi pemimpin efektif, kamu tidak harus mengubah jati diri, melainkan ubahlah tindakan.
Mengubah tindakan pastinya tak sesulit mengganti karakter diri, namun tetap diingat bahwa mengubah pola tindakan membutuhkan keseriusan dari mindset.
Disarankan untuk mulai dari mengubah tindakan sederhana yang positif, seperti berolahraga, makan sehat, serta kebiasaan baik lainnya.
3. Rangkul Pengetahuan Orang Lain
Daripada menghabiskan waktu untuk mengubah kepribadian diri, lebih baik memakai waktu untuk belajar dari orang lain yang berada di posisi yang sama denganmu. Misalnya dalam hal pengambilan situasi.
Bila kamu seorang introvert, kamu bisa banyak membaca buku-buku biografi para sosok hebat. Dari biografi yang kamu baca, pelajari reaksi orang-orang hebat tersebut di bermacam situasi.
Tentunya, lebih banyak biografi yang kamu baca, maka kamu pasti sadar ada perubahan cara berpikir dan menilai situasi sebagai pemimpin. Kecerdasan para tokoh tersebut akan tersimpan dalam pikiranmu sebagai persiapan menghadapi permasalahan yang datang.
Advertisement