Menhub Minta Lion Air Terus Dampingi Keluarga Korban Pesawat JT 610

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan rasa belasungkawa yang sangat mendalam kepada keluarga korban atas kecelakaan pesawat Lion Air JT 610.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 05 Nov 2018, 12:34 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2018, 12:34 WIB
Menteri Perhubungan Budi karya Sumadi memberi keterangan pers kasus kandasnya KM Lestari Maju (Liputan6.com/Eka Hakim)
Menteri Perhubungan Budi karya Sumadi memberi keterangan pers kasus kandasnya KM Lestari Maju (Liputan6.com/Eka Hakim)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam sebuah sesi pertemuan dengan keluarga korban Pesawat Lion Air JT 610 di Hotel Ibis, Jakarta, Senin (5/11/2018), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi turut menyampaikan pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta agar proses pencarian dilakukan secara all out. Salah satunya dengan melakukan pendampingan kepada pihak keluarga korban.

Secara pribadi dan atas nama instansi, ia turut menyampaikan rasa belasungkawa yang sangat mendalam kepada keluarga korban atas kecelakaan pesawat JT 610 yang terjadi tepat sepekan lalu.

"Saya merasakan kerisauan yang mendalam dari keluarga korban dan awak pesawat atas kehilangan keluarga terkasih. Saya juga menyampaikan rasa simpati atas gugurnya satu pahlawan aviasi, Syachrul Anto, yang tergabung dalam tim SAR dalam mengevakuasi korban," tuturnya.

Lebih lanjut, Budi pun turut mengapresiasi kinerja tim gabungan SAR yang melakukan pencarian non stop siang-malam 24 jam. "Kami berkoordinasi secara intensif. Apa yang mereka kerjakan sangat luar biasa. Oleh karenanya saya mengapresiasi," sebutnya.

Dia juga menyatakan, telah memerintahkan seluruh jajaran yang terlibat untuk ikut berkontribusi bantu meringankan beban keluarga korban.

"Saya minta Lion Air untuk melakukan pendampingan dan memfasilitasi kebutuhan keluarga korban. Tidak hanya Lion Air, seluruh stakeholder aviasi juga saya minta bantu keluarga korban," imbuh dia.

Sebagai salah satu bentuk bantuan, ia mengatakan, Kementerian Perhubungan membuka posko layanan di kantor pusatnya. Selain itu, pihaknya juga disebutkan bakal terus melakukan proses investigasi dalam waktu tambahan 3 hari ke depan.

"Kemenhub akan melakukan proses investigasi bersama KNKT. Kami juga akan beri masukan-masukan agar proses investigasi berjalan maksimal dan lancar," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Orangtua Korban: Pesawat Lion Air Jatuh, Rusdi Kirana Gagal

Menhub Tinjau Identifikasi Barang Temuan dan Serpihan JT 610
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi (tengah) melihat serpihan pesawat Lion Air JT 610 di Pelabuhan JICT 2, Jakarta, Selasa (30/10). Sejumlah barang ditemukan petugas dalam operasi pencarian. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Orangtua salah satu korban Lion Air PK-LQP Shandy Johan Ramadhan memberikan apresiasi kepada Basarnas dan pihak lain yang membantu pencarian pesawat pascakecelakaan. Ia juga berterima kasih kepada Syachrul Anto, relawan yang tewas saat bertugas mengevakuasi korban dan bangkai pesawat yang tenggelam di Perairan Kawarang. 

Namun, ia menolak berterima kasih kepada Rusdi Kirana. Rusdi merupakan pendiri Maskapai Lion Air. Kini ia menjabat Duta Besar RI untuk Malaysia.

"Rusdi Kirana saya anggap gagal," kata orangtua Shandy di Hotel Ibis Cawang, Jakarta Timur, Senin (5/11/2018).

Menurut orangtua Shandy, Rusdi Kirana tak berhasil mengelola maskapainya. Ia mengatakan, kecelakaan pesawat PK-LQP merupakan kejadian kesekian yang dialami Lion Air.

Orangtua Shandy juga menyebut Lion Air tak tanggap. Ia mengaku tak pernah sekali pun dihubungi pihak Lion Air selepas peristiwa yang menimpa anaknya.

"Kami kehilangan anak kami terkasih, bukan barang yang dibuang ke laut," ia berujar.

Tak hanya itu, orangtua Shandy meminta proses hukum terhadap kecelakaan Lion Air dilakukan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya