Liputan6.com, Jakarta - Saat ini, banyak orang yang lebih suka berbelanja online. Selain mudah dan bisa dilakukan di mana saja, banyak juga platform e-commerce yang menawarkan promo-promo menarik seperti pada Harbolnas 11.11.
Hanya dengan sekali klik, Anda bisa mendapatkan barang yang diinginkan. Namun, belanja online bisa bahaya bagi keuangan, misalnya melakukan pembelian impulsif, belanja melebihi budget, atau menghabiskan waktu melihat-lihat barang. Apakah Anda mengalami ini?
Advertisement
Baca Juga
Anda tahu uang dan waktu Anda bisa dimanfaatkan untuk hal-hal lain yang lebih penting. Namun menghentikan kebiasaan belanja online tetap saja terasa sulit. Mengutip Money Crashers, berikut lima cara mengatasi kecanduan belanja online.
1. Lacak waktu penggunaan
Berapa lama waktu yang Anda habiskan setiap hari atau setiap minggunya untuk belanja online? Kemungkinan Anda tidak sadar.
Gunakan aplikasi seperti RescueTime untuk melacak aktivitas di komputer atau smartphone. Aplikasi ini akan memberikan laporan tentang waktu yang Anda habiskan pada tiap situs atau aplikasi. Dengan demikian, Anda akan lebih sadar mengenai waktu yang Anda gunakan sehari-harinya dan lebih bisa mengontrol diri.
2. Blokir situs e-commerce yang biasa Anda kunjungi
Mengunjungi situs belanja memang menjadi salah satu cara untuk bersantai sejenak. Namun, jika Anda kerap kali berakhir dengan barang-barang yang tidak dibutuhkan, mungkin Anda harus mencari cara lain untuk rileks.
Untuk mengatasi kecanduan ini, Anda bisa mulai dengan memblokir atau meng-uninstall aplikasi e-commerce dari gawai sehingga Anda tidak terus menerus memeriksanya di saat waktu luang.
3. Hapus informasi kartu kredit
Banyak orang yang menyimpan informasi kartu kreditnya pada situs-situs e-commerce untuk mempermudah dan mempercepat pembayaran.
Namun, kemudahan ini juga merugikan karena Anda bisa dengan cepat membeli barang tanpa berpikir dua kali. Dengan menghapus informasi kartu kredit yang tersimpan, proses pembelian akan lebih rumit.
Anda harus mengambil dompet kemudian memasukan informasi kartu kredit dan alamat. Proses yang lebih kompleks dan waktu yang lebih lama ini memberikan Anda kesempatan untuk mempertimbangkan kembali pembelian yang akan dilakukan. Selain itu, ini juga mengurangi risiko terjebak penipuan atau pencurian identitas.
Advertisement
4. Jangan langsung check-out
Banyak orang yang kecanduan belanja online membeli barang secara impulsif karena melihat label diskon atau barang-barang menarik saat mereka hanya sekadar melihat-lihat.
Untuk mencegahnya, terapkan waktu menunggu sebelum memutuskan untuk membeli barang, misalnya selama 24 jam atau bahkan lebih lama lagi. Ini membuat pikiran lebih jernih dan menyadarkan Anda.
5. Berhenti berlangganan dan matikan notifikasi
Apakah Anda berlangganan buletin (newsletter) dari situs belanja atau menyalakan notifikasi pada aplikasinya?
Anda memang bisa tahu lebih awal saat situs tersebut mengadakan diskon atau promo, tapi ini juga membuat Anda lebih mudah tergiur untuk berbelanja.
Dengan berhenti berlangganan dan mematikan notifikasi, anda tidak akan tahu penawaran-penawaran terbaru sehingga Anda tidak tergoda untuk membeli barang.
Di satu sisi, belanja online bisa menguntungkan karena kemudahannya. Namun di sisi lain, ini juga bisa merugikan apabila Anda tidak bisa mengendalikan diri. Maka itu, segera atasi kecanduan itu dan manfaatkan uang Anda untuk hal-hal yang lebih bermanfaat. (Felicia Margaretha)
Saksikan video pilihan di bawah ini: