Amien Sunaryadi: Masa-Masa Lucu SKK Migas Telah Berakhir

Amien mengatakan, saat menjabat sebagai Kepala SKK Migas pada 2014‎ muncul masa-masa lucu.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 03 Des 2018, 19:36 WIB
Diterbitkan 03 Des 2018, 19:36 WIB
Pertamina Kelola Blok Migas Southeast Sumatera
Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi memberikan sambutan saat serah terima alih kelola WK SES di Pulau Pebelokan, Kepulauan Seribu, Rabu (5/9). PT Pertamina resmi menjadi operator wilayah kerja (WK) Migas Southeast Sumatera. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Kepala Satuan Kerja ‎Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi mengenang masa-masa membenahi lembaga dan industri migas di Tanah Air. Menurutnya, masa-masa lucu SKK Migas telah berakhir.

Amien mengatakan, saat menjabat sebagai Kepala SKK Migas pada 2014‎ muncul masa-masa lucu. Diantaranya terkait dirinya yang tidak paham tentang industri hulu migas tetapi menempati pimpinan tertinggi lembaga yang mengatur kegiatan hulu migas Indonesia.

"Sejak awal memang lucu-lucu sebenarnya. Jadi waktu pertama kali saya ditunjuk oleh Presiden atas usulan Menteri ESDM Sudirman Said. Sebelum ditunjuk saya katakan, Pak Menteri jangan saya. Saya nggak ngerti migas. Beliau menjawab, enggak apa-apa, kita sama-sama enggak ngerti," kata Amien, saat menghadiri pelantikan Kepala SKK Migas, di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Senin (3‎/12/2018).

Kelucuan berikutnya adalah terkait dengan kondisi sektor hulu migas Indonesia. Meski sudah 100 tahun menjadi produsen minyak, ternyata ‎data cadangan migas Indonesia baru digarap saat SKK Migas di bawah kepemimpinannya.

‎"Terus 2015 saya lihat juga. Oh ini memang ini negara paling lucu di dunia. Indonesia hasilkan minyak sudash lebih dari 100 tahun. Tapi data sub-surface enggak ada," tuturnya.

Kelucuan berikutnya adalah anggaran eksplorasi, dari zaman orde baru, orde baru dan reformasi, baru kali ini ada anggaran untuk kegiatan eksplorasi untuk mencari kandungan migas.

Anggaran tersebut ditambah dengan Komitmen Kerja Pasti‎ dari Kontrator Kerjasama (KKKS) yang memenangkan blok terminasi. Uang yang dihimpun mencapai USD 2 miliar untuk 10 tahun.

Menurut Amien, saat ini kondisi telah berubah, sehingga Dwi Soetjipto sebagai Kepala SKK Migas yang baru harus serius memimpin lembaga tersebut, serta mengelola setor hulu migas Indonesia.

"Jadi nanti bagian Pak Tjip bagian yang serius itu. Yang lucu sudah lewat. Jadi bagaimana menggunakan database of survey, dana USD 2 miliar," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jokowi Tunjuk Dwi Soetjipto Jadi Kepala SKK Migas

20160405- Rahasia Sukses Dirut Pertamina Dwi Soetjipto-Jakarta- Yoppy Renato
Dirut PT Pertamina, Dwi Soetjipto saat menjadi pembicara dalam tayangan Inspirato di Liputan6.com, Jakarta, Selasa (5/4). Menurut Dwi kekuatan atau motivasi yang mengantarnya meraih puncak karir adalah orangtuanya. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Dwi Soetjipto diangkat sebagai kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), menggantikan Amien Sunaryadi yang telah menyelesaikan masa baktinya.

‎Hal tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi), terkait pemberhentian dengan hormat Amien Sunaryadi sebagai kepala SKK Migas, serta mengangka Dwi Soetjipto sebagai Kepala SK Migas. Keputusan tersebut tersebut berlaku 30 November 2018.

Sebelumnya Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto mengatakan,  Amien Sunaryadi sudah tidak lagi menjabat sebagai Kepala SKK Migas sejak18 November 2018. Hal tersebut disebabkan masa baktinya yang sudah habis, setelah menjabat selama 4 tahun.

"Masa tugasnya selesai 18 November kemarin, masa jabatannya  4 tahun sekali, berarti pengangkatannya 18 November empat tahun lalu 2014," kata Djoko.

Menurut Djoko, ‎ kekosongan jabatan Kepala SKK Migas diisi oleh Wakil Kepala SKK Migas Sukandar. Hal ini telah ditetapkan oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan sampai ada pengisi jabatan definitif.

"Sudah sejak Senin (26/11/2018), yang ngangkat (Sukandar kepala sementara) pak menteri, sampai ada penetapan yang baru," tutur dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya