Seberapa Penting Pembangunan Bandara Soekarno-Hatta II?

Pemerintah berencana membangun Bandara Soekarno Hatta II.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 04 Des 2018, 10:30 WIB
Diterbitkan 04 Des 2018, 10:30 WIB
Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. (Mita/Liputan6.com)
Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. (Mita/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berencana membangun Bandara Soekarno Hatta II. Direktur Eksekutif Economic Action Indonesia (EconAct) Ronny P Sasmita menilai jika perkembangan dan proyeksi kebutuhan ke depan,  keberadaan Bandara Soekarno Hatta II memang tak bisa ditawar lagi.

Lonjakan aktifitas aviasi, lonjakan konsumen, termasuk dinamika ekonomi dan peningkatan jumlah kelas menengah Indonesia adalah beberapa faktor penting yang mengharuskan Angkasa Pura II untuk terus berekspansi, terutama membangun bandara baru.

Ronny yang juga menjabat sebagai staf ahli ekonomi di Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Republik Indonesia mengatakan, selain faktor di atas, memang Indonesia yang besar ini membutuhkan bandara yang representatif.

Keberadaan Bandara Soekarno Hatta Terminal III memang sangat membantu, tapi fakta menunjukan bahwa Indonesia membutuhkan lebih dari itu. Indonesia membutuhkan bandara Soekarno Hatta II, untuk menyambut kemajuan dan untuk menyesuaikan diri dengan modernitas ekonomi dunia.

"Perkembangan ekonomi dunia dan domestik kian pesat,  dunia transportasipun demikian,  apalagi dunia transportasi berteknologi tinggi seperti penerbangan. Jadi rencana AP II membangun bandara Soekarno Hatta II adalah rencana yang perlu didukung oleh semua kalangan," ucap Ronny dalam keterangannya, Selasa (4/12/2018).

Persoalan apakah Bandara tersebut dibangun di atas lahan reklamasi atau bukan,  menurut Ronny, itu tergantung kepada kondisi dan fakta lapangan yang ada.  Dari paparan dan pemberitaan yang diterimanya,  memang opsi reklamasi lebih masuk akal dan lebih aman untuk AP II. 

Saat ini sulit mendapatkan lahan sekira 2.000 hektare (ha),  jikapun ada,  prosesnya akan sulit dan memakan waktu yang lama.

"Tak selamanya reklamasi itu negatif.  Bandara tambahan di Bali, untuk menyambut acara IMF-Bank Dunia tempo hari adalah reklamasi.  Selain itu,  reklamasi akan menghasilkan multiplayer effect yang besar.  Ada peluang bagi mitra-mitra pengadaan bahan baku dan barang modal," kata dia.

Baginya, selama prosesnya legal dan profesional,  banyak usaha yang akan terkerek oleh pembangunan Bandara Soekarno Hatta II, mulai dari pengusaha pengadaan pasir,  semen,  besi,  kontraktor alat berat,  kontraktor, dan lainnya.

"Selain itu,  akan ada banyak lapangan pekerjaan selema dan setelah pembangun Bandara di atas lahan reklamasi tersebut.  Asal semuanya prosesnya legal, profesional,  dan benar," pungkas Ronny.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya