Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memulai pembangunan Arena Aquatic yang akan digunakan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua pada 2020 mendatang.
Dimulainya pembangunan ini ditandai penandatanganan kontrak kerjasama antara Kementerian PUPR melalui Direktorat Bina Penataan Bangunan, Ditjen Cipta Karya, dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Advertisement
Baca Juga
"Pembangunan infrastruktur untuk mendukung PON XX di Papua harus diperhatikan secara detail, mulai dari desain hingga pembangunannya. Salah satunya yang dibangun Kementerian PUPR adalah Arena Aquatic," ungkap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Jumat (7/12/2018).
Arena Aquatic ini sendiri dilengkapi dengan fasilitas pool system sesuai standar Fédération Internationale de Natation (FINA) yang merupakan induk organisasi internasional olahraga renang. Pembangunannya diharapkan bakal selesai pada April 2020.
Kontrak pembangunan Arena Aquatic yang dibangun di wilayah Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, ini memakan biaya sebesar Rp 401,29 miliar.
Sejumlah fasilitas akan melengkapi venue ini, diantaranya lighting meliputi sports dan area floodlighting dengan standar field of play (FOP), timing system, master clock di lantai 1, lantai 2, dan scoring board.
Selain itu, venue ini juga akan dilengkapi fasilitas tata suara dan tata udara, CCTV, dan tribun penonton.
Terdapat pula beberapa fasilitas tambahan seperti penataan kawasan untuk parkir, landscape, drainase, dan bangunan penunjang yang disesuaikan dengan batas kawasan.
Venue Lain
Tak hanya Arena Aquatic, Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, Kementerian PUPR juga diberi amanat untuk membangun tiga venue lain, yakni Istora, Cricket dan Hoki.
Arahan itu tercantum dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 10 tahun 2017 terkait penyelenggaraan PON XX dan Pekan Paralimpik Nasional XVI tahun 2020 di Papua.
"Sebelumnya sudah dilaksanakan penandatanganan kontrak pembangunan venue Istora Papua pada November 2018 lalu," jelas Iwan.
Dia menambahkan, akibat adanya insiden penembakan pekerja Jembatan Yigi dan Jembatan Sorak di Kabupaten Nduga, Papua, pihak kontraktor diminta meningkatkan kordinasi dengan pihak keamanan.
"Kesiapan ditingkatkan termasuk pengamanan yang memadai, mulai dari kordinasi lintas sektoral dengan Kementerian/lembaga. Kontraktor pelaksana bekerja optimal agar selesai tepat waktu," sambung Iwan.
Advertisement