Liputan6.com, Jakarta - Said Didu dicopot dari jabatannya sebagai komisaris PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Hal itu diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bukit Asam Tbk (PTBA) pada 28 Desember 2018.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno mengatakan, keputusan pencopotan Said Didu dari Komisaris PTBA disebabkan perbedaan cara pandang dengan Perseroan.
"Untuk Said Didu, begini, memang kami sudah mengatakan kepada Pak Said, Dewan Komisaris itu harus mewakili pemegang saham, oleh karenanya pemikirannya harus sejalan dengan pemegang saham. Jadi banyak dalam bicara, langkah, Pak Said Didu itu tidak mewakili kepentingan pemegang saham," ucap dia di Mesjid Ar Rayyan KBUMN, Jakarta Selatan, Senin (31/12/2018).
Advertisement
Baca Juga
Rini Soemarno mengungkapkan, pemikiran figur komisaris memang diharuskan mewakili para pemegang saham perusahaan. Itu bertujuan untuk kebaikan perseroan ke depannya.
"Dewan Komisaris itu menjaga dan mengawasi direksi untuk menjalankan kepentingan pemegang saham. Tujuannya apa? Bahwa perusahaannya harus dengan baik, cara kita dengan masyarakat bagaimana, pemikiran kita terhadap perusahaan itu seperti apa, komunikasi kita terhadap publik seperti apa, itu saja simpel saja," ujar dia.
Dicopot dari Komisaris PTBA, Said Didu Merasa Terhormat
Sebelumnya, Said Didu dicopot dari jabatannya sebagai komisaris PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Hal itu diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bukit Asam Tbk (PTBA) pada 28 Desember 2018.
Menanggapi hal tersebut, Said Didu melalui akun media sosialnya mengaku merasa terhormat dengan keputusan tersebut.
"Hari ini saya merasa terhormat karena: 1) dilakukan RUPS Luar Biasa dengan agenda tunggal pemberhentian saya sebagai komisaris, dan 2) alasan pemberhentian saya karena dianggap sudah tidak sejalan lagi dengan pemegang saham Dwi Warna (Menteri BUMN)," ujar Said Didu dalam postingannya di Facebook, Jumat (28/12/2018).
Ia pun menyimpulkan yang penting bagi pejabat adalah "sejalan" dengan penguasa. Di akhir tulisannya yang penuh huruf kapital, Said mengaku dirinya masih santai.
"Bagi saya ini biasa saja karena bagi saya jabatan hanya tempat belajar dan mengabdi," tutur Said Didu.
Saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Sekretaris Perusahaan PTBA Suherman membenarkan hal tersebut.
“Betul. Kalau penjelasan dari pemegang saham,” ujar Suherman, saat dihubungi Liputan6.com, lewat pesan singkat, Jumat 28 Desember 2018.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement