BRI Siap Terbitkan Global Bond Senilai Rp 20 Triliun

BRI berencana mengakuisisi sebuah perusahaan asuransi umum.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 30 Jan 2019, 19:53 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2019, 19:53 WIB
20161216-20161216-BRI Terima Pembayaran Tilang Online-Jakarta
Seorang wanita membayar denda tilang dengan sistem tilang elektronik atau e-tilang melalui mesin ATM BRI di Jakarta, Jumat (16/12). e-Tilang adalah sistem aplikasi pembayaran denda tilang melalui sistem e-banking atau ATM. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) berencana menerbitkan surat utang global (global bond) pada tahun ini ‎sebesar Rp 20 triliun. Penerbitan ini untuk refinancing atas obligasi-obligasi yang telah diterbitkan BRI dan akan jatuh tempo.

Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan, pada tahun ini utang BRI yang jatuh tempo sebesar Rp 17 ‎triliun. Untuk menutupi tagihan tersebut BRI akan menerbitkan global bond sebesar Rp 20 triliun.

"Ini untuk cover bond yang jatuh tempo," kata Suprajarto, di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Rabu (30/1/2019).

Suprajarto melanjutkan, BRI juga akan mencari dana untuk disalurkan ke proyek berwawa‎san ramah lingkungan. "Greenbond untuk pembiayaan green acceptable," tuturnya.

BRI juga berencana mengakuisisi sebuah perusahaan asuransi umum. Saat ini pihaknya masih melakukan kajian untuk mendapat yang terbaik.

"Asuransi umum kita memang sudah akan menuju ke sana, mudah-mudahan mendapatkan terbaik, kita masih dalam kajian," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

BRI Raih Laba Rp 32,4 Triliun pada 2018

Bank BRI
Jelang libur Natal dan Tahun Baru 2019, Bank BRI telah menyiapkan dana sebesar Rp.49,2 Triliun rupiah guna menghadapi lonjakan transaksi tunai selama periode libur panjang

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mengantungi laba bersih Rp 32,4 triliun sepanjang 2018. Angka tersebut naik 11,6 persen dibanding laba 2017 yang tercatat Rp 29 triliun.

"Laba BRI tumbuh menjadi Rp 32,4 triliun. Itu naik 11,5 persen year on year,"‎ kata Direktur Utama BRI Suprajarto, di Kantor pusat BRI, Jakarta, Rabu (30/1/2019). 

Pendorong pencapaian ‎laba tersebut didukung oleh penyaluran kredit sektor Usah Mikro Kecil Menengah (UMKM). Untuk diketahui, hingga akhir 2018 tercatat penyaluran kredit UMKM BRImencapai Rp 645,7 triliun.

Porsi penyaluran kredit UMKM di BRI mencapai 75,6 persen dati total kredit yang telah disalurkan sepanjang 2018.

Dia melanjutkan, pendorong pencapaian laba juga didorong oleh efisiensi. Hal ini tercermin dari penurunan Biaya Operasional Pendapatan Operasional ( BOPO) di Desember 2018 sebesar 70 persen lebih kecil dibanding BOPO 2017 yang tercatat 70,7 persen.

"Pendorong profitabilitas BRI juga karena perseroan mampu meningkatkan efisiensi tercermin penutupan BOPO triwulan IV 2018 di angka 70 persen," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya