Strategi Kemenhub Optimalkan Keberadaan Tol Laut

Pemerintah berupaya mendorong program tol laut bukan hanya port to port (dari pelabuhan ke pelabuhan), tapi sampai ke konsumen.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 05 Feb 2019, 19:39 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2019, 19:39 WIB
20161025-Tol-Laut-IA4
Petugas bersiaga sebelum keberangkatan KM Caraka Jaya Niaga III-4 yang digunakan sebagai kapal tol laut logistik Natuna di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (25/10). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)
Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus berupaya meningkatkan efektivitas program tol laut untuk mendorong konektivitas dan menekan disparitas harga di wilayah timur Indonesia.
 
Keberadaan Tol Laut hingga saat ini mampu menekan disparitas harga 15-20 persen. Namun, masih ada masalah dalam pelaksanaan terkait muatan balik. Kementerian/Lembaga lain pun diminta ikut memaksimalkan kehadiran Tol Laut.
 
 
"Untuk itulah, saya juga mendorong pihak terkait seperti Perdagangan, Pertanian, Pelni, Djakarta Lloyd, Pelindo I hingga IV untuk berperan aktif dalam mengoptimalkan muatan balik Tol Laut," ujar dia melalui keterangan resmi, Selasa (5/2/2019).
 
Dia memastikan jika pemerintah berupaya mendorong program tol laut bukan hanya port to port (dari pelabuhan ke pelabuhan), tapi sampai end to end (langsung sampai ke konsumen). Sehingga diharapkan masyarakat di daerah yang dilewati Tol Laut benar-benar merasakan harga yang terjangkau.  
 
Demi mewujudkan harapan itu, ia mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan strategi peningkatan handling petikemas. Diantaranya menyiapkan teknologi informasi atau digitalisasi dalam mendukung proses pengangkutan laut untuk mewujudkan penyelenggaraan angkutan laut yang efektif dan transparan.
 
"Misalnya nanti akan ada sistem Dashboard digital yang dikembangkan untuk menawarkan produk, misalnya beras, ke beberapa titik sehingga para pedagang kecil bisa langsung membeli dan memasarkan. Begitu juga ikan misalnya dapat langsung dibeli oleh konsumen sehingga nelayan langsung memperoleh manfaat harga dan mempersingkat rantai bisnis," urainya.
 
 

Kerjasama

20161025-Tol-Laut-IA6
Petugas berjaga didekat KM Caraka Jaya Niaga III-4 yang digunakan sebagai kapal tol laut logistik Natuna di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (25/10). Tol Laut tersebut bertujuan menekan disparitas harga di Natuna. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)
Adapun beberapa instansi menyampaikan, telah merasakan manfaat berbagai program yang dibuat untuk mendukung Tol Laut. Seperti Kementerian Pertanian, yang mengakui penyediaan kapal khusus ternak KM Camara Nusantara telah menjaga animal walfare yang membuat kualitas daging ternak terjamin. 
 
Pada Senin (4/2/2019) di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Kementerian Perhubungan juga melaksanakan beberapa penandatanganan dengan sejumlah pihak untuk mendukung Tol Laut. Diantaranya, penandatanganan MOU meringankan tarif jasa pelabuhan antara Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub dengan Pelindo I-IV.
 
Selain itu, ada pula penandatanganan  penyerahan pengoperasian kapal Logistik Kendhaga Nusantara 3 dari Ditjen Hubla Kemenhub kepada PT Djakarta Lloyd. Serta penandatanganan penyerahan pengoperasian kapal perintis KM Sabuk Nusantara 92 dari Ditjen Hubla Kemenhub kepada PT Pelni.
 
Dalam kesempatan tersebut, turut diteken Deklarasi Doloronda yang berisi komitmen seluruh stakholder untuk mendukung optimalisasi program Tol Laut. 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya