Harga Emas Tergelincir Peluang The Fed Naikkan Suku Bunga

Tingkat suku bunga yang lebih tinggi cenderung membebani harga emas yang tidak memberi imbal hasil.

oleh Nurmayanti diperbarui 22 Feb 2019, 06:45 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2019, 06:45 WIB
Ilustrasi Harga Emas Turun
Ilustrasi Harga Emas Turun

Liputan6.com, New York - Harga emas tergelincir dari posisi puncaknya dalam 10 bulan. Demikian pula harga paladium keluar dari rekornya.

Melansir laman Reuters, Jumat (22/2/2019), harga emas tergelincir dari level tertinggi dalam 10 bulan di sesi sebelumnya. Ini setelah risalah dari pertemuan terakhir Federal Reserve membuka peluang kenaikan suku bunga pada tahun ini. Sementara paladium jatuh dari posisi puncaknya sepanjang masa.

Harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi USD 1.335,60 per ounce, setelah mencapai level tertinggi sejak 19 April di sesi sebelumnya USD 1.346,73. Adapun harga emas berjangka AS turun 0,7 persen menjadi USD 1.338,20 per ounce.

"Risalah The Fed telah membuat sebagian dovishness keluar dari pasar dan (itu) menyebabkan sedikit pelunakan emas," kata Analis Capital Economics, Ross Strachan.

Dalam risalah pertemuan terbarunya, The Fed mengatakan ekonomi AS dan pasar tenaga kerja menguat, mendorong beberapa harapan setidaknya satu kenaikan suku bunga lagi tahun ini. Tingkat suku bunga yang lebih tinggi cenderung membebani emas yang tidak memberi imbal hasil.

Di sisi lain, Dolar AS kembali menguat terhadap mata uang utama lainnya, dan mengurangi daya tarik emas.

Morgan Stanley mengatakan dalam sebuah catatan, emas akan membutuhkan lebih dari sekedar dolar yang lebih lemah dan sikap dovish dari The Fed untuk mendorong harganya naik. Bahkan perbankan telah menutup posisi dalam logam.

Investor juga terus mengawasi perundingan yang bertujuan mengakhiri sengketa perdagangan antara China dan Amerika Serikat.

 

Ilustrasi Harga Emas (4)
Ilustrasi Harga Emas

Harga emas telah naik 4 persen tahun ini dipicu ekspektasi jika Bank Sentral AS akan menghentikan siklus kenaikan suku bunganya, dan pada harapan untuk kesepakatan perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia.

Sementara itu, harga paladium turun 0,8 persen menjadi USD 1.476,13 per ons setelah logam ini sempat melampaui level USD 1.500 pada hari Rabu.

"Palladium menyentuh USD 1.500 dan itu telah menarik beberapa aksi ambil untung dalam jangka pendek, tetapi keseluruhan prospek fundamental tetap sama," kata analis Saxo Bank, Ole Hansen.

Di antara logam mulia lainnya, harga platinum turun 0,5 persen menjadi USD 818,50, sementara perak turun 0,6 persen menjadi USD 15,93.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya