Hal yang Jadi Sorotan Para Mantan Mendag di Sektor Perdagangan

Mendag Enggartiasto Lukita mengatakan berkumpulnya para mantan mendag untuk menghimpun masukan-masukan demi menghasilkan kebijakan yang tepat.

oleh Athika Rahma diperbarui 11 Mar 2019, 20:14 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2019, 20:14 WIB
Para Menteri Perdagangan (mendag) yang berkumpul di Kementerian Perdagangan (Kemendag). Liputan6/com/Athika Rahma
Para Menteri Perdagangan (mendag) yang berkumpul di Kementerian Perdagangan (Kemendag). Liputan6/com/Athika Rahma

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah hal menjadi perhatian para Menteri Perdagangan (mendag) yang berkumpul di Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada hari ini. Selain mendag, turut hadir mantan Wamendag Bayu Khrisnamurti dalam acara focus group discussion (FGD) ini.

Adapun mantan mendag yang hadir seperti  Mari Elka Pangestu, Gita Wirjawan, Rahadi Ramelan, Muhammad Lutfi, Muhammad Hasan (Bob Hasan), dan Arifin M. Siregar.  

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan berkumpulnya para mantan mendag untuk menghimpun masukan-masukan demi menghasilkan kebijakan yang tepat.

"Kami mendapat banyak sekali masukan dari senior-senior kami tentang bagaimana merumuskan kebijakan yang tepat sesuai dengan kondisi negara saat ini," ungkap dia di Gedung Kementerian Perdagangan, Senin (11/3/2019).

Dia mengungapkan, beberapa isu yang menjadi sorotan di sektor perdagangan Indonesia. Terutama masalah defisit anggaran. Defisit anggaran terjadi karena adanya lonjakan impor.

Namun langkah impor dinilai tidak bisa dihakimi begitu saja, namun perlu diperhatikan lebih rinci penyebab impor tersebut. "Jadi jangan lihat angka defisitnya saja. Kita impor kan impor bahan baku dan barang modal, yang jelas dibutuhkan," ujarnya.


Bahas Kondisi Perdagangan RI, Menteri Enggar Kumpulkan Mantan Mendag

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita, mengundang sejumlah mantan Menteri Perdagangan. Dok Merdeka.com/Wilfridus Setu Umbu
Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita, mengundang sejumlah mantan Menteri Perdagangan. Dok Merdeka.com/Wilfridus Setu Umbu

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita, mengundang sejumlah mantan Menteri Perdagangan Indonesia untuk melakukan focus group discussion (FGD) di kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta.

Hadir dalam FGD, Mantan Menteri Perdagangan, seperti Mari Elka Pangestu, Gita Wirjawan, Rahadi Ramelan, Muhammad Lutfi, Muhammad Hasan (Bob Hasan), dan Arifin M. Siregar. Turut hadir mantan Wakil Menteri Perdagangan Bayu Khrisnamurti.

"Kami dalam rangkaian Raker Kemendag kami awali silturahmi dan minta masukan kepada senior saya. Kecuali pejabat atau menteri perindustrian yang masih jabat, seperti Pak Luhut dan Pak JK, Bu Rini Soemarno juga," kata Enggar, di Kantornya, Jakarta, Senin (11/3/2019).

Menurut dia, pertemuan tersebut bertujuan untuk meminta masukan dan nasehat terkait situasi perdagangan RI serta upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja perdagangan. Misalnya masukan dan Mantan Mendag, Arifin M. Siregar, agar daya saya sektor perdagangan Indonesia terus diperbaiki.

"Kemudian semua bapak ibu (Mantan) Menteri bilang jangan melihat defist dari angka saja kini tapi justru penyebab yang terjadi akibat impor tinggi akibat bahan baku dan barang modal yang artinya juga investasi dan pembangunan yang meningkat yang dinikmati beberpa tahun kemudian," jelas dia.

"Kemudian juga diperhatikan ekspor jasa, jadi bukan hanya manfaktur dan goods, saja, salah satu bentuknya adalah mendorong pariwisata," ujar dia.

Pertemuan tersebut juga membahas tentang kebijakan-kebijakan yang sudah dilakukan oleh mantan menteri perdagangan. Kemudian kebijakan yang dinilai baik akan dipelajari dan dikaji untuk diterapkan.

"Banyak hal yang kami mendapatkan masukan, catatan, baik berdasarkan pengalaman masa lalu, tapi saya mengapresiasi, menikmati karena beliau masih mengikuti berbagai perkembangan, baik perdagangan di kancah internasional maupun kepentingan dalam negeri," tandasnya.

 

Reporter: Wilfridus Setu Umbu

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya