JNE Sesuaikan Ongkos Kirim Barang, Berlaku Mulai Besok

Terhitung mulai 21 Maret 2019, JNE akan menyesuaikan ongkos kirim hingga 19 persen.

oleh Bawono Yadika diperbarui 20 Mar 2019, 20:15 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2019, 20:15 WIB
Cabang pusat JNE Malang
JNE sebagai perusahaan ekspedisi turut membantu para pelaku UKM agar bisa ‘melek digital’

Liputan6.com, Jakarta - Terhitung mulai 21 Maret 2019, PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) akan melakukan penyesuaian tarif pengiriman paket dengan kota asal mau pun tujuan ke beberapa wilayah, selain Jabodetabek dalam service Regular, OKE dan YES.

Direktur Utama JNE Mohamad Feriadi menuturkan, penyesuaian tarif untuk wilayah di luar Jabodetabek baru kali ini dilakukan. Sementara, untuk tarif di wilayah Jabodetabek sudah dinaikkan pada tanggal 15 Januari 2019.

"Pertimbangannya karena tarifnya belum naik untuk kota-kota di luar origin Jabodetabek. Kalau Jabodetabek sudah naik 15 Januari 2019. Jadi kota-kota di luar Jabodetabek baru kita naikkan 15 sampai 19 persen pada 21 Maret 2019," ujarnya kepada Liputan6.com, Rabu (20/3/2019).

Sementara itu, berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, alasan JNE kembali menyesuaikan tarif antara lain adalah agar perseroan dapat terus mempertahankan kualitas pelayanan prima kepada seluruh pelanggan.

“Demi mempertahankan dan terus meningkatkan kualitas pelayanan, serta melanjutkan inovasi mau pun pengembangan di berbagai bidang, maka penyesuaian tarif pengiriman paket atau ongkos kirim dilakukan. Tentunya langkah ini dijalankan dengan penuh pertimbangan maksimal agar dapat memberikan hasil terbaik dalam semangat tagline “Connecting Happiness” bagi masyarakat," kata VP of Marketing JNE Eri Palgunadi.

Dalam 3 tahun terakhir, baru kali ini JNE kembali melakukan penyesuaian tarif secara nasional karena didorong oleh berbagai faktor eksternal dan internal.

“Penyesuaian tarif pengiriman atau ongkir JNE kali ini, baik kenaikan mau pun penurunan secara nasional di semua produk layanan, yang akan berlaku rata-ratanya adalah sekitar 19 persen," ujarnya.

Eri juga mengatakan penyesuaian tarif pengiriman ini sebagai langkah yang perlu dilakukan dalam menghadapi situasi saat ini yang dinamis.

"Oleh karena itu, JNE harus terus inovatif dan kreatif melalui strategi distribusi yang efektif dengan memaksimalkan penggunaan moda transportasi udara, darat, mau pun laut dalam mengirimkan paket seluruh pelanggan," kata dia.

Inovasi JNE

Ilustrasi pengiriman barang
Ilustrasi pengiriman barang

Pengembangan dan inovasi JNE di berbagai sektor, seperti jaringan, infrastruktur, strategi distribusi, serta yang lainnya, memungkinkan kenaikan tarif dapat diimbangi juga dengan penurunan. Hal ini, karena JNE berupaya untuk memanfaatkan seluruh kapabilitas perusahaan, sehingga strategi yang efektif dapat dijalankan dengan terus mengedepankan SLA (Service Level Agreement) kepada pelanggan.

“Dalam bidang infrastruktur misalnya, selain jaringan yang terus ditambah, Mega Hub yang dapat menangani hingga 1 juta paket per hari saat ini juga sedang berjalan dan rencananya akan rampung pada akhir tahun 2019. Begitu pula dalam hal teknologi informasi seperti management cloud, dan yang lainnya, juga ditingkatkan, agar di waktu yang akan datang dapat terus menangani kapasitas pengiriman yang meningkat secara konsisten setiap tahun sebesar kurang lebih 30 persen," ungkapnya.

Tidak hanya di bidang yang berkaitan dengan aktifitas operasional, program untuk meningkatkan salah satu sektor penting bagi JNE, yaitu lingkungan, juga terus diselenggarakan.

“Pemberdayaan komunitas seperti JNE Ngajak Online, digelar di beberapa kota secara gratis untuk mendongkrak daya saing UKM. Beragam bentuk program CSR juga diadakan dengan tujuan untuk mendorong taraf hidup masyarakat," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya