Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) akan mengeluarkan terobosan baru untuk pengisian daya listrik melalui token, yang tidak lagi ‎menggunakan media meteran pelanggan.
Direktur Bisnis Regional PLN Jawa Bagian‎ Timur, Djoko Abumanan mengatakan, PLN akan menerapkan terobosan baru dalam pengisian token listrik pra bayar, dengan menginterasikan jaringan pelanggan dengan teknologi digital.
"Jadi begini, itu adalah two way comm, kalau sekarang one way jadi meteran hanya terima saja, kalau two way dengan memanfaatkan teknologi networking, jadi meter sama head computer berkomunikasi," kata Djoko, di Jakarta, Jumat (21/3/2019).
Advertisement
Baca Juga
Djoko menjelaskan, kerja teknologi ‎yang bernama Advanced Metering Infrastrcuture‎ (AMI) tersebut, yaitu pengisian token yang dilakukan secara komputerisasi berdasarkan permintaan, sesuai dengan nominal yang dibayar konsumen. Sehingga pelanggan tidak perlu memasukan nomor token di meteran lagi.
‎"Dia di sini ada yang namanya engine mesin berkomunikasi dengan seluruh Indonesia, namanya switching, oh beli 100 ribu, ambil data, eh dia habis di sini, eh dia perintah beli. Two way itu yang kita sebut AMI," tutur dia.
Djoko menuturkan, terobosan tersebut akan diuji coba pada golongan pelanggan rumah tangga pada 2019.
Sebelumnya sudah diterapkan pada pelanggan besar. Untuk merapkan mekanisme ‎baru pengisian token listrik, PLN pun telah berkordinasi degan pihak bank dan ritel yang menjual token listrik.
"Iya baru tahun ini, baru uji coba.  ‎Sudah, kalau ATM kan sebagai gateway saja, untu input customer misalkan, memberi info kepada computer PLN.‎ Sekarang sudah 55 bank selurh ATM di Indonesia, enggak bank saja, switching oleh hp, Indomaret dan kawan kawan," tandasnya.
Â
PLN Gandeng Perusahaan Prancis Kembangkan Jaringan Listrik Pintar
Sebelumnya, PT PLN (Persero) menggandeng perusahaan Prancis, Think Smart Grid (TSG) France untuk mengembangkan jaringan listrik pintar (Smart Grid) di sistem Sulawesi dan Smart Micro Grid di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB).Â
Direktur Perencanaan Korporat PLN, Syofvi Felienty mengatakan, PLN dan TGS France telah menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) berjangka waktu dua tahun. Hal ini menandai keseriusan PLN dalam meningkatkan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT).Â
"MoU ini salah satu langkah konkrit PLN dalam keberpihakan kepada EBT, " kata Syofvi, di Jakarta, Selasa 19 Maret 2019.
Syofvi menuturkan, studi ini akan didanai oleh pemerintah Prancis, dan untuk sistem Sulawesi akan dibahas secara detail jaringan listrik terintegrasi dengan EBT (Renewable Energy Grid Integration).
"Pengembangan energi baru terbarukan terus kami lakukan guna memenuhi target 23 persen pada tahun 2025," tutur dia.Â
Tugas PLN dalam MoU ini adalah menyediakan data, lokasi studi, Tim Pendampingan dan Capacity Building dengan mengirimkan engineer untuk studi smart grid di Prancis.
TSG adalah organisasi nonprofit yang concern dalam Pengembangan Smart Grid. Anggotanya adalah industri Ketenagalistrikan, akademisi, pemerintah dan perusahaan listrik yang ada di Eropa.
Â
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement