Liputan6.com, Jakarta - Harga emas tertekan karena rilis data ekonomi AS yang cukup baik sehingga mendorong pelaku pasar untuk mengoleksi aset-aset berisiko. Investor tengah menunggu hasil pertemuan Bank Sentral AS.
Mengutip CNBC, Selasa (30/4/2019), harga emas di pasar spot turun 0,5 persen menjadi USD 1.279,32 per ounce, sementara hahrga emas AS ditutup turun sekitar 0,6 persen lebih menjadi USD 1.281,50 per ounce.
Advertisement
Baca Juga
"Pasar ekuitas, setidaknya di AS, berada pada posisi tertinggi baru-baru ini dan kami melihat kurang perlu untuk mengoleksi instrumen safe-haven seperti emas," kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.
Saham global membukukan kinerja positif dengan indeks acuan bursa AS yaitu S&P 500 menyentuh rekor intraday tertinggi setelah data menunjukkan pengeluaran konsumen AS pada Maret ekemarin meningkat paling banyak dalam lebih dari 9 tahun.
Peningkatan bursa saham ini telah menyebabkan investor mengurangi eksposur mereka terhadap emas.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Paladium
Harga paladium merosot sekitar 7 persen dan merupakan presentase penurunan harian terbesar dalam dua tahun.
Harga paladium di pasar spot turun sekitar 6,7 persen menjadi USD 1.366,01 per ons. Angka ini jatuh sekitar 7 persen dari level terendah USD 1.361,5 di awal sesi, penurunan satu hari terbesar sejak Januari 2017.
"Aksi jual dramatis membuat harga paladium langsung anjlok," kata Meger.
Paladium yangmerupakan logam untuk mengekang emisi berbahaya dari mesin kendaraan telah anjlok sekitar 16 persen dari rekor tertinggi USD 1.620,52 pe ons yang dicetak pada bulan lalu.
Advertisement