Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi ditutup positif pada hari pertama perdagangan saham usai libur Lebaran 2019. Sejumlah analis kompak mengungkapkan geliat investor dipastikan akan menggairahkan pasar saham.
Analis PT Jasa Utama Capital Chris Apriliony memaparkan, kondisi pasar modal RI yang terjaga saat ini menyokong minat investor untuk masuk berinvestasi.
Advertisement
Baca Juga
"Saya rasa untuk sentimen masih baik ya, terakhir sebelum liburan itu Indonesia dinaikan kembali peringkat investasinya oleh S&P dan ada kemungkinan Amerika Serikat juga ingin memangkas suku bunganya," tuturnya saat dihubungi Liputan6.com, Senin (10/6/2019).
Adapun Chris memprediksi IHSG kemungkinan perkasa pada level support 6.220 dan resistance 6.280. Hal itu didukung oleh Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya yang memperkirakan IHSG akan bertengger ke zona hijau pada rentang support dan resistance di level 6.021-6.288.
"Mengingat kondisi fundamental serta capital inflow ke dalam pasar modal Indonesia yang masih terjaga dengan baik. Maka IHSG berpeluang menguat," ucapnya.
Selanjutnya, hari ini William menyarankan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) (BBNI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), serta PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Kemudian Chris menganjurkan investor untuk memboyong saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).
Simak video pilihan di bawah ini:
S&P Dongkrak Peringkat Utang RI, IHSG Melonjak 105 Poin
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau usai lembaga pemeringkat internasional S&P Global Ratings menaikkan peringkat utang Indonesia menjadi BBB dari sebelumnya BBB-.
Dengan sentimen itu juga mendorong aksi beli investor asing cukup besar jelang liburan panjang Lebaran 2019.
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (31/5/2019), IHSG melonjak 105,01 poin atau 1,72 persen ke posisi 6.209,11. Indeks saham LQ45 menguat 2,45 persen ke posisi 982,87. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.
Sebanyak 274 saham menghijau sehingga IHSG mampu alami reli penguatan jelang akhir pekan ini. 129 saham melemah dan 135 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham 448.661 kali dengan volume perdagangan 15,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,6 triliun. Investor asing borong saham Rp 1,24 triliun di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) ke posisi Rp 14.275 per dolar AS.
10 sektor saham kompak menguat. Sektor saham aneka industri mendaki 2,66 persen dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur menanjak 2,04 persen dan sektor saham keuangan mendaki 2,03 persen.
Saham-saham yang bukukan penguatan terbesar antara lain saham MKNT naik 34,55 persen ke posisi Rp 148 per saham, saham JAWA melonjak 30,19 persen ke posisi Rp 138 per saham, dan saham SMRU naik 19,13 persen ke posisi Rp 137 per saham.
Sementara itu, saham-saham yang melemah antara lain saham TFCO merosot 21,13 persen ke posisi Rp 560 per saham, saham BALI tergelincir 15,24 persen ke posisi Rp 1.780 per saham, dan saham ZONA turun 4,29 persen ke posisi Rp 670 per saham.
Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,79 persen, indeks saham Jepang Nikkei melemah 1,63 persen, indeks saham Thailand merosot 0,30 persen, indeks saham Singapura terpangkas 0,24 persen dan indeks saham Taiwan tergelincir 0,80 persen.
Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,14 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 1,11 persen.
PT Ashmore Assets Management Indonesia menyebutkan kenaikan peringkat utang Indonesia menjadi hal positif untuk saham, obligasi dan rupiah. Dalam jangka pendek akan mendorong aliran dana investor asing sehingga menguntungkan saham, obligasi dan rupiah.
Sentimen tersebut juga mendorong laju IHSG naik tajam pada Jumat pekan ini. "Secara jangka pendek pasar modal pasti baik. Sedangkan untuk ekonomi secara riil harusnya berita ini dapat meningkatkan foreign direct investment," tulis PT Ashmore Asset Management Indonesia.
Â
Advertisement