Ikan dari Laut Indonesia Telah Diekspor ke 157 Negara

Selain AS, yang masuk dalam 10 besar negara tujuan ekspor ikan asal Indonesia yaitu China, Jepang, Australia, Singapura, Thailand, Malaysia, Taiwan, Italia dan Vietnam.

oleh Septian Deny diperbarui 04 Jul 2019, 18:24 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2019, 18:24 WIB
Semester I 2018, Ekspor Perikanan Alami Peningkatan
Nelayan memindahkan ikan laut hasil tangkapan di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, Kamis (26/10). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan hasil ekspor perikanan Indonesia menunjukkan peningkatan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan, ekspor produk perikanan Indonesia terus menunjukan tren yang positif. Buktinya saat ini produk perikanan tersebut telah diekspor ke lebih dari 150 negara di dunia.

Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) KKP, Rina mengatakan, saat ini produk perikanan Indonesia telah diekspor ke 157 negara.

"Ekspor perikanan kita sudah ke 157 negara di dunia. Ini berikan gambaran produk perikanan kita semakin baik karena bisa diterima di banyak negara," ujar dia di Kantor KKP, Kamis (4/7/2019).

Dari data KKP, pada Januari hingga April untuk periode 2015-2019, nilai ekspor perikanan naik 3,52 persen per tahun. Sementara secara volume naik 1,68 persen per tahun.

Masih di periode yang sama, tren ekspor untuk komoditas udang secara volume naik 4,21 persen, tuna naik 5,53 persen, kepiting naik 0,72 persen, dan untuk kelompok cakalang, sotong, gurita naik 17,72 persen. Sementara untuk rumput laut turun 1,49 persen.

Sementara untuk negara tujuan ekspor, Amerika Serikat (AS) masih menjadi pasar utama bagi produk-produk perikanan Indonesia. Selain AS, yang masuk dalam 10 besar negara tujuan ekspor ikan asal Indonesia yaitu China, Jepang, Australia, Singapura, Thailand, Malaysia, Taiwan, Italia dan Vietnam.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Menteri Susi Sudah Tenggelamkan 516 Kapal Pencuri Ikan

Menteri Susi Akan Tenggelamkan 51 Kapal Pencuri Ikan
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberi keterangan pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (30/4/2019). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan mulai menenggelamkan 51 kapal pencuri ikan mulai 4 Mei 2019. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat sebanyak 516 kapal pencuri ikan telah ditenggelamkan. Jumlah tersebut tercatat sejak Susi Pudjiastuti menjabat menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan hingga saat ini.

Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP Agus Suherman mengatakan, dari jumlah tersebut, mayoritas berasal dari Vietnam sebanyak 294 kapal, disusul Filipina 92 kapal, Malaysia 76 kapal, Indonesia 26 kapal, Thailand 23 kapal, Papua Nugini 2 kapal, China 2 kapal, Nigeria 1 kapal dan Belize 1 kapal.

"‎516 kapal sudah dimusnahkan. Ada dari Vietnam, Thailand dan lain-lain," ujar dia di Kantor KKP, Jakarta, Kamis (4/7/2019). 

Sedangkan untuk semester I 2019 saja, KKP bersama pihak terkait telah berhasil menangkap sebanyak 67 kapal yang melakukan kegiatan penangkapan ilegal di perairan Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 32 kapal berbendera Indonesia, 25 kapal berbendera Vietnam, 17 kapal berbendera Malaysia dan 3 kapal berbendera Filipina.

‎"Keberhasilan dalam penangkapan ini tidak lepas dari adanya sistem pengawasn yang terintegrasi, dan sistem pemantauan kapal berbasis satelit," jelas dia.

Untuk kapal pencuri ikan yang ditenggelamkan, pada semester I 2019 sebanyak 28 kapal. Dari jumlah tersebut, terbanyak berasal dari Vietnam sejumlah 23 kapal, Malaysia sebanyak 3 kapal, Filipina 1 kapal dan Indonesia sebanyak 1 kapal.

"Kapal yang ditenggelamkan ini sudah memiliki kekuatan hukum yang inkrah. Ini dilakukan di wilayah Kalimantan Barat, Natuna, Belawan, Sulawesi Utara," tandas Agus.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya