Geo Dipa Mulai Pembangunan PLTP Dieng 10 MW

Pembangkit listrik tersebut memanfaatkan energi uap panas bumi dari wilayah kerja Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 10 Jul 2019, 17:15 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2019, 17:15 WIB
KPK melakukan kunjungan lapangan ke PT Geo Dipa Energi (Persero) Unit Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. (Foto: Geo Dipa)
KPK melakukan kunjungan lapangan ke PT Geo Dipa Energi (Persero) Unit Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. (Foto: Geo Dipa)

Liputan6.com, Jakarta - PT Geo Dipa Energi (Persero) memulai pembangunan fisik Pembngkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Small Scale Dieng berkapasitas 10 Mega Watt (MW), pembangkit listrik tersebut memanfaatkan energi uap panas bumi dari wilayah kerja Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah.

Direktur Utama Geo Dipa Energi Riki Firmanda Ibrahim mengatakan,‎ PLTP Small Scale Dieng adalah pembangkit panas bumi skala kecil pertama Indonesia, ditargetkan beroperasi secara komersial pada akhir 2020. Jika PLTP tersebut beroperasi, GeoDipa akan menambah pasokan produksi listriknya sebesar 130 MW. Tambahan pasokan ini merupakan pemenuhan kewajiban GeoDipa, untuk mengembangkan kontrak area Dieng hingga 400 MW.

‎"Groundbreaking proyek PLTP Small Scale Dieng 10 MW merupakan langkah konkret Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) sebagai BUMN Panas Bumi dan Special Mission Vehicle di bawah Kementerian Keuangan, dalam mendukung program Pemerintah untuk penyediaan listrik tenaga panas bumi yang aman dan ramah lingkungan, serta memberikan manfaat peningkatan ekonomi Indonesia," kata Riki, di Jakarta,‎ Rabu (10/7/2019).

Menurut Riki, PLTP skala kecil 10 MW ini akan memenuhi kebutuhan daya listrik di Jawa dan Bali, serta akan mendorong minat swasta untuk membangun industri di daerah sekitar lapangan panas bumi, sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan berkontribusi kenaikan sekitar 16 persen pada bonus produksi ke Kas Umum Daerah.

Dana yang dibutuhkan untuk membangun PLTP Dieng sebesar USD 21 juta, berasal dari pinjaman PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) yang juga BUMN di bawah Kementerian Keuangan. Penandatanganan perjanjian kredit untuk pendanaan pembangunn PLTP Dieng Small Scale 1 x 10MW telah dilaksanakan.

"Hal ini merupakan Sinergi Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, bertujuan untuk membangun visi misi Indonesia dalam melakukan percepatan pelaksanaan proses pembangunan proyek panas bumi nasional, serta komitmen aktif BUMN dalam membuka Kawasan Ekonomi Nasional Indonesia berbasis pemanfaatan energi domestik," ujarnya.

Dia melanjutkan, proyek Small Scale Dieng juga berkontribusi dalam pencapaian target program pemerintah di sektor pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan 35 ribu MW, juga memenuhi target porsi Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam bauran energi sebesar 23 persen pada 2025 yang ditetapkan dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).

"PLTP Small Scale Dieng telah masuk dalam program strategis nasional tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), Road Map Panas Bumi EBTKE 2017-2025, bahkan termasuk Kegiatan Prioritas Pemantauan Kantor Staf Presiden Jokowi yang selalu dimonitor guna peningkatan Kapasitas Terpasang PLTP di Indonesia," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Geo Dipa Siapkan Belanja Modal Rp 850 Miliar Tahun Ini

PT Geo Dipa Disuntik Modal Pemerintah Rp 2 Triliun
Penambahan modal itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2015, yang telah ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo.

PT Geo Dipa Energi menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 850 miliar. Dana tersebut ditujukan untuk menunjang kegiatan operasi perusahaan.

Direktur Utama Geo Dipa Energi Rifki Ibrahim mengatakan, capex Geo Dipa Energi tahun ini meningkat dibanding tahun lalu, dari sebesar Rp 500 miliar menjadi Rp 850 miliar.

Rifki mengungkapkan, anggaran belanja tersebut untuk membiayai beberapa kegiatan operasi, seperti pengeboran ekploitasi, serta perbaikan mesin untuk Pembangkit Listrik ‎Tenaga Panas Bumi (PLTP).

"Untuk pengeboran, terus workover mesin retrofit tadi dibenerin," tuturnya.

Menurut Rifki, ‎pada tahun ini perusahaan menargetkan laba sebesar Rp 187 miliar, lebih tinggi dibanding realisasi tahun lalu Rp 170 miliar. Sementara target yang ditetapkan Rp 185 miliar.

"Laba tahun lalu Rp 169 miliar-Rp 170 miliar dari target Rp 185 miliar karena produksi berkurang, faktor nya kita bisa produksi besar kan," tandasnya.

Bersihkan Praktik Korupsi, Geo Dipa Energi Terapkan E-procurrement

DPR Dorong Geo Dipa Energi Tingkatkan Produksi Energi Panas Bumi
Komisi XI DPR RI mendorong PT. Geo Dipa Energi untuk terus memaksimalkan kinerjanya.

PT Geo Dipa Energi (Persero) memanfaatkan sistem digital pada pengadaan proyek (e-procurrement). Hal ini merupakan upaya perusahaan menghindari praktik korupsi.

Direktur Utama Geo Dipa Energi Rifki Ibrahim mengatakan, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) panas bumi, Geo Dipa Energi akan terus menjaga ketahanan energi nasional, dengan mematuhi dan melaksanakan tata kelola perusahaan.

Hal ini wujud pembersihan tata kelola perusahaan."Geo Dipa telah menandatangani Geo‎ Dipa bersih," kata Rifki, di Kantor Geo Dipa, Jakarta, Selasa (22/1/2019).

Direktur Keuangan Geo Dipa Energi M Ikbal Nur mengungkapkan, perusahaan telah menerapkan sistem pengadaan elektronik e-procurrement.‎ Hal ini untuk menciptakan transparansi dan membersikan perusahaan dari praktik korupsi.

Menurut Ikbal, jajaran direksi pun telah berpesan ke pelaksana operasi, untuk tidak menerima suap sebab perusahaan telah melakukan deklarasi Geo Dipa Bersih.

"Kami anti korupsi dan tidak menerima suap dalam bentuk appaun. Seluruh proses transparan dan penuh tanggung jawab. Kami menuju perusahaan modern. Kami menegaskan manejemen geodipa tidak ada hanky panky di balik transaksi," jelas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya