Atlet Berprestasi Masih dapat Formasi Khusus di CPNS 2019?

Pemerintah buka kemungkinan adanya jalur formasi khusus pada seleksi CPNS 2019 untuk penyandang disabilitas dan atlet berprestasi.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 24 Jul 2019, 18:20 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2019, 18:20 WIB
Bersama Kepala BKN, Menpora Serahkan SK CPNS Atlet Berprestasi
Sejumlah atlet saat mengikuti upacara penyerahan SK CPNS di Wisma Kemenpora, Jakarta, Selasa (2/4). Sebanyak 286 atlet berprestasi menerima SK pengangkatan sebagai CPNS di lingkungan Kemenpora. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah pada pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 lalu turut membuka sejumlah jalur formasi khusus dengan beberapa kriteria seperti penyandang disabilitas dan atlet berprestasi. Ini guna memberi kesempatan kepada seluruh warga untuk bisa menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Pada tahun ini, pemerintah kembali membuka perekrutan ASN. Kali ini dalam dua bentuk, yakni Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan seleksi CPNS, dengan total sekitar 250 ribu unit formasi.

Namun, masih adakah kesempatan bagi calon pelamar dengan kriteria tertentu untuk mendapat jatah jalur formasi khusus pada CPNS tahun ini?

Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengatakan, pihaknya belum tahu secara pasti apakah jalur formasi khusus tetap akan dibuka untuk CPNS 2019. Tapi, ia juga mau agar seleksi CPNS nanti bisa diikuti oleh semua pihak.

"Iya, kita harus buka kemungkinan. Ya kan bisa saja tiba-tiba ada atlet yang jadi juara dunia. Itu kan harus kita akomodasi juga," ungkap dia di Jakarta, Rabu (24/7/2019).

Seperti diketahui, berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Nomor 36 Tahun 2018 tentang Kriteria Penetapan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil dan Pelaksanaan Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2018, terdapat enam jalur khusus pada seleksi CPNS tahun lalu.

Adapun keenam jalur khusus itu diperuntukkan bagi putra/putri lulusan terbaik berpredikat Cumlaude dari Perguruan Tinggi Dalam dan Luar Negeri, penyandang disabilitas, putra/putri Papua dan Papua Barat, Diaspora, olahragawan/olahragawati berprestasi internasional, serta Tenaga Pendidik dan Tenaga Kesehatan dari eks Tenaga Honorer Kategori-II.

Meski tak menutup kemungkinan, Bima menuturkan, jumlah untuk jalur formasi khusus di CPNS tahun ini tidak akan tersedia banyak seperti pada seleksi di tahun sebelumnya.

"Mungkin tahun ini tidak begitu banyak. Kalau pun ada paling sekitar 1-2-3 orang. Enggak akan sebanyak yang kemarin," tukas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Waspadai Informasi Hoaks soal CPNS 2019

Ilustrasi tes CPNS (4)
Ilustrasi tes CPNS

Pemerintah pada tahun ini akan kembali mengadakan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019 dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap II. Khusus untuk CPNS 2019, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin beberapa waktu lalu sempat mengumumkan, proses perekrutannya akan dilaksanakan pada Oktober tahun ini.

Badan Kepegawaian Negara (BKN) selaku eksekutor program CPNS 2019 menyatakan, pernyataan Menteri PANRB tersebut akan dijadikan acuan untuk menggelar proses penarikan Aparatur Sipil Negara (ASN) terbaru pada Oktober nanti.

"Yang disampaikan Pak Menteri (Syafruddin) itu akan dijadikan acuan. Oh harus Oktober (untuk CPNS 2019), kita akan jadikan itu sebagai acuan," ungkap Kepala Biro Humas BKN Mohammad Ridwan kepada Liputan6.com, seperti dikutip Senin (22/7/2019).

Ridwan juga menghimbau masyarakat untuk lebih cermat saat menerima informasi terkait seleksi CPNS. Sebab, saat ini banyak informasi tentang penerimaan, hasil seleksi serta pengangkatan CPNS yang bersifat tidak benar alias hoaks berseliweran di media sosial.

Dia mengatakan, modus penipuan terkait dengan CPNS kini juga semakin beragam dan baru, salah satunya dengan memuat frasa Calon ASN (CASN). Dia memastikan, hal itu merupakan bentuk penipuan bila kata-kata tersebut muncul dalam pengumuman terkait CPNS.

"Modusnya pakai regulasi yang terkini. Kalau 4 tahun lalu kan tidak ada istilah ASN. Sekarang ada yang sebut CASN, itu tidak ada. Kalau dia menyebut itu, dipastikan itu palsu," tegas dia.

Lebih lanjut, ia juga menyarankan masyarakat yang hendak mencari informasi terkait CPNS dan PPPK untuk memantaunya via saluran resmi milik pemerintah, seperti pada situs dengan domain go.id.

Ridwan pun menyampaikan, hingga saat ini Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) belum mengumumkan pembukaan pendaftaran dan seleksi CPNS. Oleh sebab itu, informasi yang menyebutkan jika penerimaan CPNS 2019 sudah dibuka adalah hoaks.

"Panselnas belum mendapatkan arahan detail kapan penerimaan ASN, baik itu PPPK dan CPNS," tukas dia.

Kabar Gembira, Ini Jadwal Seleksi CPNS dan PPPK 2019

3 Tes Kesehatan Wajib untuk CPNS (Liputan 6)
3 Tes Kesehatan Wajib untuk CPNS (Liputan 6)

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin mengumumkan bahwa seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk tahun 2019 akan dilaksanakan masing-masing pada Agustus dan Oktober.

"CPNS nanti bulan sepuluh (Oktober). PPPK tahapan kedua ini akan dilakukan kira-kira setelah 17 Agustus paling lama," ujar Menteri Syafruddin di Kantor Staf Presiden, Jakarta, pada Selasa (2/7/2019).

Syafruddin menyebut, pemerintah kekurangan formasi guru serta tenaga kesehatan, terutama perawat, bidan, dokter untuk mengisi Puskesmas. 

Ia melanjutkan, dalam rekrutmen kali ini, jabatan tenaga administratif akan dikurangi. "Terutama kebutuhan di bidang infrasturktur, juga kepentingan-kepentingan yang lebih menjurus kepada skill, jadi tenaga administratif akan kita kurangi," ujarnya.

Untuk saat ini Syafruddin menyebut CPNS masih belum menerima jumlah kebutuhan dari daerah.

Ketika ditanya mengenai sistem perekrutan seperti ranking, sang menteri berkata ingin tes yang dinamis dan fokus ke generasi muda.

"Pokoknya akan dibuat sistem sedinamis mungkin, sebagus mungkin untuk kepentingan bagaimana kualitas SDM itu bisa kita rekrut, kemudian tidak menafikan kebutuhan individu, generasi muda, yang ingin mengabdi pada negara," tegasnya.   

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya