Lakukan Ekspansi, Marketplace Ini Targetkan Omzet Rp 5 Triliun di 2019

Dengan integrasi dari perluasan jangkauan layanan ke sektor logistik dan distribusi, Bizzy menargetkan omzet konsolidasi meningkat menjadi Rp 5 triliun tahun ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jul 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2019, 14:00 WIB
Ilustrasi e-Commerce, eCommerce, Online Marketplace, Bisnis Online
Ilustrasi e-Commerce, eCommerce, Online Marketplace, Bisnis Online

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu marketplace business to business (B2B) dan platform pengadaan elektronik, Bizzy.co.id, melakukan ekspansi jangkauan layanan bisnis ke sektor logistik dan distribusi. Dengan integrasi dari perluasan jangkauan layanan ke dua sektor baru tersebut, Bizzy menargetkan omzet konsolidasi meningkat menjadi Rp 5 triliun tahun ini.

CEO Bizzy Group Andrew Mawikere mengatakan, dengan ekspansi ini, Bizzy.co.id bersinergi bersama Bizzy Logistics dan Bizzy Distribution. Untuk target omzet konsolidasi sebesar Rp 5 triliun, angka tersebut tumbuh 40 persen dibanding tahun lalu. 

“Target kami dengan integrasi ini dan perluasan jangkauan ke logistik dan distribusi, omzet konsolidasi dapat mencapai Rp 5 triliun. Ketiga perusahaan bersama-sama memiliki basis aset yang kuat dan pengalaman yang saling melengkapi dalam industri masing-masing yakni pengadaan, logistik, dan distribusi, sehingga memberikan peluang lebih besar untuk pertumbuhan dan layanan baru yang menguntungkan para pelanggan, mitra, dan pemegang saham,” kata dia di Jakarta, Minggu (28/7/2019).

Setelah kolaborasi dan integrasi, Bizzy Group akan memiliki empat layanan yang terdiri dari Bizzy Marketplace, Bizzy Consolidation, Bizzy Logistics, dan Bizzy Distribution.

“Dengan sinergi ini, Bizzy Group akan selangkah lebih dekat untuk mewujudkan misinya untuk mendukung perekonomian yang bersih (clean economy) dengan mentransformasikan dan menumbuhkan ekosistem B2B di Indonesia, dan kemudian di Asia Tenggara,” papar dia.

Andrew menambahkan, Bizzy Group saat ini sedang membangun platform digital terintegrasi untuk mentransformasikan dan meningkatkan layanan yang sudah ada, seperti pengadaan, logistik, dan distribusi. Marketplace ini akan mengintegrasikan layanan-layanan tersebut secara lancar untuk dapat menciptakan rantai pasok digital menyeluruh (end-to-end digital supply chain) di Indonesia.

 

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tingkatkan Kinerja

e-Commerce
Ilustrasi e-Commerce (iStockPhoto)

Dia menerangkan, Bizzy Marketplace dan Bizzy Consolidation akan membawa pelanggan menuju tingkat kinerja baru, meningkatkan efisiensi operasional, serta perluasan akses ke vendor lokal secara nasional dengan memanfaatkan hub logistik yang ada di 10 kota, pusat distribusi di 26 kota, dan Bizzy remote di 15 kota.

Sedangkan Bizzy Logistics merupakan perusahaan logistik terintegrasi kelas dunia di Indonesia. Bizzy Logistics telah membangun basis aset yang kuat dan memberikan layanan berkualitas serta konsisten. Perusahaan ini telah bekerjasama dengan banyak perusahaan ritel terkemuka, pabrikan, perusahaan jasa logistik, perusahaan pelayaran (freight forwarder), pedagang besar, dan pedagang umum untuk memberikan layanan logistik yang sukses meliputi pengiriman barang internasional dan bea cukai, rantai pasok, serta pengangkutan.

Sementara Bizzy Distribution merupakan perusahaan distribusi fast moving consumer goods (FMCG) yang telah berpengalaman selama 25 tahun, memiliki 26 cabang, dan 100 sub-distributor di Indonesia. Bizzy Distribution menjual dan mendistribusikan produk-produk barang konsumer dari merek-merek FMCG utama ke perdagangan tradisional, perdagangan moder, dan layanan makanan dengan total 200 ribu titik distribusi di Indonesia.

“Sebagai salah satu pemegang saham Bizzy, kami bangga telah bergabung dalam perjalanan pertumbuhan Bizzy dari masa awal hingga sekarang. Kami percaya dengan membangun solusi industri terdepan dalam layanan rantai pasokan, Bizzy Group akan dapat mendorong efisiensi dalam logistik dan distribusi, serta memperkuat inklusivitas ekonomi bisnis digital di Indonesia,” kata Wilson Cuaca, Co-Founder and Managing Partner dari East Ventures.

Jokowi Ingin Marketplace Lokal Jual Produk Asli Indonesia

Presiden Jokowi dan Ibu Negara Tinjau Trade Expo 2017
Presiden Joko Widodo dan Mendag Enggartiasto Lukita melihat pameran Trade Expo 2017 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Rabu (11/10). Pameran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-32 tersebut berlangsung dari 11-15 Oktober 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengakui saat ini masih banyak marketplace asal Indonesia yang menjual produk-produk luar negeri. Namun ke depan, dia memiliki mimpi untuk seluruh produk yang dijual adalah produk asal Indonesia.

Disebutkannya, saat ini terdapat marketplace asal Indonesia yang sudah mulai mendunia, salah satunya Bukalapak.

"Ke depan saya ingin, jangan sampai marketplace kita diisi oleh produk-produk dari luar. Mungkin sementara tidak apa-apa, tapi jangka pendek atau menengah kita harus bersama-sama agar semua yang dijual produk-produk asal Indonesia," kata Jokowi dalam HUT ke-9 Bukalapak di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Kamis (10/1/2019).

Disampaikan Jokowi, saat ini Indonesia memiliki 56 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah ini sebenarnya menjadi pasar pasti bagi industri marketplace asap Indonesia.

Diakui, memang 56 juta UMKM ini masih banyak yang belum memiliki kualitas yang memadahi untuk bisa ditawarkan melalui marketplace. Disebutkannya, seperti dalam hal branding dan pengemasan.

"Maka pada kesempatan ini saya ajak Bukalapak agar membangun eksistem online supaya nyambung dengan ekosistem offline. Artinya seluruh UMKM di negara kita bisa masuk semuanya ke Bukalapak," tegas dia.  

Mendag Ingin Marketplace Hadirkan Produk Lokal

Cara Menteri Enggar Tekan Harga Bahan Pokok Jelang Lebaran
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita akan berusaha menekan harga daging ayam yang banyak dikeluhkan masyarakat menjelang Lebaran. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita, meminta kepada seluruh marketplace yang ada di Indonesia agar setiap minggunya hanya menampilkan produk-produk dalam negeri saja atau produk lokal.

Ini dilakukan sebagai upaya mendorong para Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.

"Kita akan undang lagi marketplace bersama nanti dengan Kominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) dan Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif) untuk mengajak mereka setiap minggunya, setiap Jumat seluruh market place terutama yang besar besar tampilkanlah hanya produk produk lokal, hanya produk Indonesia," kata Enggartiasto, dalam deklarasi Gerakan Bangga Kreasi Lokal, di Senayan, Jakarta, seperti ditulis Senin (17/12/2018).

Enggartiasto mengatakan, gagasan ini merupakan inisiasi yang diberikan oleh Tokopedia.Hal ini juga sejalan dengan program Kementerian Perdagangan untuk meningkatkan daya saing produk lokal, khususnya di era perdagangan bebas ini. 

"Sebab kalau tidak kita sulit sekali. Dengan market place seperti Tokopedia ini akan lebih cepat penjualannya," kata dia. Enggartiasto menekankan, upaya ini bukan berarti pemerintah melarang produk asing. Hanya saja dirinya meminta ada satu hari khusus di mana produk-produk Indonesia yang ditampilkan.

"Jadi kita tidak anti asing, kita boleh, mereka juga bangga dengan produk mereka sendiri, kita juga bangga dengan produk kita sendiri," imbuhnya.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan beserta Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) bekerja sama dalam mengkampanyekan program Aku Cinta Produk Indonesia. Kegiatan ini merupakan suatu perayaan untuk mendorong produk Indonesia agar bisa berjaya di pasar negeri sendiri.

"Pagi tadi (kita sudah lakukan deklarasi) Aku Cinta Produk Indonesia di jalan sehat diakhiri dengan hal seperti ini, ini hari bahagia buat saya," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya