Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto buka suara terkait pernyataan produsen mobil Esemka yang enggan disebut sebagai mobil nasional (mobnas). Airlangga memastikan, Esemka merupakan salah satu merek kendaraan nasional.
Airlangga pun menegaskan bahwa tugas pemerintah adalah mendukung perkembangan industri otomotif di Indonesia. Dukungan tersebut diberikan kepada semua produsen mobil termasuk Esemka.
Advertisement
Baca Juga
"Program pemerintah adalah mendukung industri otomotif. Jadi industri otomotifnya silakan. Kalau yang merek nasional misalnya untuk kendaraan, contohnya AMMDes, itu kan merek nasional," kata dia saat ditemui, di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (14/8/2019).
"Kemudian ada Esemka. Kemudian kalau untuk motor berbasis listrik, ada yang mereknya Gesits. Jadi itu terkait dengan merek nasional," lanjut dia.
Terkait kemungkinan adanya dampak terhadap penjualan tanpa adanya label 'mobil nasional', Airlangga mengatakan hal tersebut amat bergantung pada konsumen.
"Kita lihat, itu jawabnya mobil merek nasional. Jadi kalau merek kan macam-macam dan merek itu nanti market yang menilai," ujar Airlangga.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Dibuat di Indonesia, Esemka Enggan Disebut Mobil Nasional
Sejak pertama kali muncul dan digunakan Walikota Solo saat itu, yang kini menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo, merek Esemka sudah digadang-gadang sebagai mobil nasional (mobnas). Namun, seiring berjalannya waktu, kendaraan yang dikembangkan oleh siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ini belum diketahui pasti nasibnya, baik produksinya dan juga model yang bakal dijual.
Namun, hari ini (13/8/2019), merek yang kini berada di bawah PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) ini telah resmi menandatangani letter of intens dengan beberapa perusahaan komponen dalam negeri di kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
BACA JUGA
Dijelaskan Presiden Direktur PT SMK, Eddy Wirajaya, dengan adanya kesepakatan ini, kami mengundang perusahaan komponen untuk menawarkan produknya, dan apakah ada yang cocok dengan produk yang bakal diproduksi di Boyolali, Jawa Tengah ini.
"Saat ini kami tetap on progress, menyiapkan fasilitas (perakitan), dan tipe kendaraannya," jelas Eddy di sela-sela pameran komponen otomotif dalam negeri di Kantor Kemenperin, Jakarta Selatan.
Advertisement