Pabrik Penuh Gerbong LRT, Produksi INKA Terancam Terganggu

PT INKA meminta kepada KAI untuk segera mengambil 134 gerbong LRT yang sudah rampung di pabrik Madiun

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Agu 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2019, 17:00 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta PT Inka untuk mulai mewujudkan kereta listrik modern dengan menggunakan baterai. (Dok KSP)
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta PT Inka untuk mulai mewujudkan kereta listrik modern dengan menggunakan baterai. (Dok KSP)

Liputan6.com, Jakarta Manajemen PT INKA (Persero) mengharapkan kereta LRT Jabodebek yang diproduksi dapat segera dikirim ke Jakarta. Sebab saat ini pabrik INKA yang terletak Madiun sudah penuh oleh kereta LRT Jabodebek.

Adapun satu rangkaian kereta LRT Jabodebek sudah siap untuk diuji coba di Jakarta. Sementara, sebanyak 134 body kereta LRT sudah rampung.

"Kita hampir 134 kereta selesai sudah penuh itu. Maka, dengan persetujuan KAI kita akan naruh setelah di tes di bawa ke sini," kata Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro, di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (19/8/2019).

"Target satu besok ini selesai, maka harus ada tiga, tiga, tiga setiap bulan selesai FAT (factory acceptance test)-nya, testing and commissioning di sana (Madiun). Operasinya tergantung nanti kalau selesai infrastruktur," lanjut Budi.

Dia menjelaskan jika ke-134 kereta yang sudah selesai tersebut tidak segera dikeluarkan dari pabrik, maka INKA akan mengalami kesulitan dalam melanjutkan proses produksi.

"Sudah dibuat body-nya (134 kereta). Cuma kalau nggak dikeluarkan ya mampet saya nggak bisa produksi lagi. LRT semua, sudah merah semua tadi," urainya.

 

 

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Akan Diuji Coba

PT INKA (Persero) berencana melakukan pengujian kereta Light Rail Transit (LRT) Palembang, Sumatera Selatan. (Dok Kementerian BUMN)
PT INKA (Persero) berencana melakukan pengujian kereta Light Rail Transit (LRT) Palembang, Sumatera Selatan. (Dok Kementerian BUMN)

Menurut dia, satu rangkaian kereta LRT Jabodebek pertama akan diuji coba pada awal September mendatang. "Operasinya kalau sudah selesai infrastrukturnya, kita mau uji coba semaksimal mungkin di lintasan sebenarnya sesuai spesifikasi atau tidak," jelas dia.

Dia berharap uji coba dilakukan secara optimal, paling tidak memakan waktu 6 bulan. Sebab kereta tersebut menggunakan teknologi khusus dan tidak dioperasikan oleh masinis.

"Karena kita tidak pakai masinis, driver less. Teknologi baru ini, betul-betul waktunya cukup untuk trial, paling nggak 6 bulan lah untuk bisa mengetahui keandalan kereta ini," tandasnya.

Pabrik Baru INKA di Banyuwangi Rampung 2020

Pemancangan tiang pertama (Groundbreaking) pabrik kereta api PT INKA. Liputan6.com/Dian Kurniawan
Pemancangan tiang pertama (Groundbreaking) pabrik kereta api PT INKA. Liputan6.com/Dian Kurniawan

Direktur Utama INKA Budi Noviantoro mengatakan, pihaknya sedang membangun pabrik baru di wilayah Banyuwangi, Jawa Timur. Pembangunan pabrik tersebut sebagai upaya perseroan untuk meningkatkan kapasitas produksi.

Menurut dia, pabrik tersebut rencananya akan dibangun di atas lahan seluas 83 hektare milik PT INKA. Ditargetkan pembangunan pabrik selesai pada tahun 2020.

"Banyuwangi progressnya 26 persen. Mudah-mudahan pas ulang tahun INKA 2020 selesai. Saat ini lebih maju. Kemarin Bu Menteri (Menteri BUMN Rini Soemarno) sudah kesana semuanya sudah bagus," kata dia, di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (19/8/2019).

Dia mengatakan saat ini INKA memang telah memiliki pabrik di Madiun dengan luas lahan 22 hektar dan kemampuan produksi rata-rata 1,5 kereta per hari. "Sekarang (pabrik di Madiun) kan 1,5 kereta per hari rata-rata. Kalau di sana (Banyuwangi) 3 sampai 4 kereta (per hari) kapaitasnya," ujarnya.

Selain itu kelebihan pabrik INKA di Banyuwangi tersebut jaraknya dekat dengan pelabuhan. Dengan demikian proses distribusi kereta, terutama untuk pasar ekspor jadi lebih efisien.

"Di sana karena dekat pelabuhan. Kalau di Madiun itu kalau saya (ekspor) ke Bangladesh, itu dari Madiun dibawa ke Tanjung Perak dulu, itu 2 sampai 3 hari sampainya," urai Budi.

"Kalau nanti dari Banyuwangi langsung, kita buat akses keluar sudah ke pelabuhan kira-kira hanya 1,5 km sampai 2 km. Impornya juga langsung gampang," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya