Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk menargetkan bisa menjual 5 dari 9 proyek jalan tol pada semester II 2019 ini.
"Jadi kita harapkan 4 atau 5 ruas akan dieksekusi di semester II," ujar Direktur Keuangan Waskita Karya Haris Gunawan saat sesi konferensi pers di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (20/8/2019).
Haris belum merinci apa saja lima ruas tol yang akan selesai penjualannya pada sisa tahun ini. Dia menyebutkan, kelima tol tersebut termasuk dari 9 ruas tol yang sudah mendapat izin divestasi dari pemegang saham.
Advertisement
Adapun 9 ruas tol itu yakni Tol Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, Pasuruan-Probolinggo, Semarang-Batang, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Tol Kayuagung-Palembang-Betung, Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, dan Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).
Baca Juga
Haris melanjutkan, ada dua investor yang berminat untuk mengambil alih lima proyek tol milik Waskita Karya yang ditargetkan selesai pada tahun ini.
"Jadi ada 9 ruas yang sekarang lagi proses due diligence oleh dua investor kita, yaitu untuk lima ruas," sebut dia.
Kelima proyek tol itu juga dikatakannya tengah dalam proses due diligence atau penilaian kinerja perusahaan oleh kedua calon investor tersebut.
"Sekarang masih tetap berjalan, kita belum bisa announce karena masih dalam proses. Kita lagi menunggu hasil due diligence dari mereka," tukas Haris.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Waskita Beton Raih Kontrak Baru Rp 3,29 Triliun
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) memperoleh nilai kontrak baru sebesar Rp 3,29 triliun atau sekitar 31,7 persen dari target nilai kontrak baru 2019.
Direktur Utama Waskita Beton Jarot Subana menyatakan, perolehan ini telah melampaui target dari strategi yang dilaksanakan WSBP pada tahun ini, dimana perusahaan akan memperluas pasar eksternal sebesar minimal 40 persen.
"Perusahaan masih memiliki potensi yang besar untuk bertumbuh di Indonesia dan peluang pasar di Indonesia masih besar maka kami fokus untuk menangkap peluang tersebut," ungkap dia di Jakarta, Selasa (20/8/2019).
BACA JUGA
Adapun kontrak baru yang berasal dari pasar eksternal ini juga memiliki porsi yang lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya. Porsi perolehan nilai kontrak baru dari pasar eksternal tersebut tercatat sebesar 48,19 persen, lebih tinggi dari porsi perolehan sepanjang 2018 yang sebesar 36,41 persen.
Perolehan nilai kontrak baru ini berasal dari beberapa proyek besar, antara lain Addendum Proyek Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) Seksi 2 dan 3, proyek Jalan Tol Pekanbaru-Dumai, proyek Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Ramp on and off, serta proyek Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Seksi 2A.
Selanjutnya, proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan, proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing, Proyek Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi, Apartemen Tokyo-Agung Sedayu Grup, Bendungan Luwikeris, PLTGU Tambak Lorok, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dan Bandara Sultan Hasanuddin.
Di samping itu, perusahaan juga tetap menjaga sinergi dengan grup Waskita untuk proyek-proyek yang bersifat pengembangan bisnis dan inovasi pengembangan produk baru, seperti tiang listrik beton, bantalan rel kereta api tipe 1067, precast gedung dan façade, serta menginisiasi kerjasama dengan perusahaan global yang tengah beroperasi di Indonesia.
Advertisement