Dana Obligasi Cair, Waskita Beton Dapat Tambahan Modal Rp 500 Miliar

Dana obligasi Waskita Beton Precast telah cair Rp 500 miliar dan dicatatkan di BEI tanggal 8 Juli 2019.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 15 Jul 2019, 11:00 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2019, 11:00 WIB
Ilustrasi Obligasi
(Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Dana obligasi berkelanjutan I tahap I 2019 yang ditawarkan oleh PT Waskita Beton Precast Tbk (IDX: WSBP) telah cair sebesar Rp 500 miliar pada tanggal 5 Juli 2019. BEI telah melakukan pencatatan atas obligasi tersebut pada tanggal 8 Juli 2019.

Direktur Utama PT Waskita Beton Precast Tbk Jarot Subana menyatakan, penerbitan obligasi perusahaannya merupakan timing yang tepat.

Momentum yang tepat ini didukung dengan adanya peningkatan peringkat Indonesia, dan banyaknya obligasi yang jatuh tempo sehingga menambah demand, serta dikombinasikan dengan posisi keuangan WSBP yang sehat dan atraktif.

“Penerbitan obligasi ini sesuai dengan kebutuhan investasi jangka menengah dan panjang perusahaan,” ungkap dia dalam keterangannya, Senin (15/7/2019).

Selain itu, obligasi menjadi alternatif pendanaan lain dari perbankan yang selama ini digunakan oleh perusahaan dan memiliki jatuh tempo yang lebih panjang.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Untuk Modal Kerja

3.255 Tenaga Kerja Konstruksi Dapat Sertifikasi Kementerian PUPR
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan gedung dan jalan di Jakarta, Sabtu (10/11). Tenaga kerja peraih sertifikat Kementerian PUPR meliputi tukang, mandor, drafter, surveyor, operator pelaksana dan pengawas. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Nantinya, sebesar 40 persen dari hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan sebagai modal kerja perusahaaan untuk mendukung penyelesaian proyek-proyek eksisting.

“Dengan adanya dana obligasi ini, kami akan menyasar proyek-proyek yang tengah dibidik pada proyek jalan tol, jalan jembatan, dan energi. Sehingga dapat meningkatkan nilai kontrak baru,” jelas Jarot.

Sedangkan sebesar 60 persen untuk investasi pembangunan pabrik yang rencananya akan dibangun di Penajam serta investasi penambahan kapasitas pabrik eksisting di daerah Bojonegara dan Gasing. Obligasi Berkelanjutan tahap selanjutnya yaitu senilai Rp 1,5 triliun direncanakan paling cepat pada triwulan III/2019.

Sebelumnya pada masa penawaran awal, obligasi berkelanjutan I tahap I ini mencapai oversubscribe, di mana dari total permintaan yang masuk sebanyak Rp 1,091 Triliun atau 2,18 kali dari jumlah yang ditawarkan sebanyak Rp 500 Miliar. Keberhasilan ini dicapai karena adanya pemilihan timing yang tepat dalam melakukan penerbitan obligasi.

 

Peroleh Peringkat BBB+

Memantau Proyek Pembangunan MRT Fase II di Taman Monas
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan mass rapid transit (MRT) fase II rute Bundaran HI-Kota di Taman Monas, Jakarta, Selasa (2/7/2019). Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim mengatakan proyek MRT fase II menelan biaya investasi sebesar Rp 22,5 triliun. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Berdasarkan Fitch Rating, tercatat obligasi yang diterbitkan oleh WSBP mendapat peringkat BBB+ (Triple B Plus) atau termasuk ke dalam Investment Grade.

Ini menunjukkan bahwa adalah WSBP dianggap memiliki kemampuan yang cukup dalam melunasi utangnya, sehingga investor dapat berinvestasi dengan aman. Selain itu, jaminan obligasi WSBP berbentuk tanpa jaminan khusus (clean basis).

Sebagai informasi, WSBP melakukan periode penawaran awal Obligasi Berkelanjutan I tahap I sebanyak-banyaknya sebesar Rp 500 miliar dengan tenor 3 tahun dan pembayaran bunga setiap triwulan (dengan basis 30/360).

Masa penawaran awal (bookbuilding) pada 29 Mei – 18 Juni 2019 dan masa penawaran umum pada 28 Juni – 2 Juli 2019. Ini merupakan bagian dari program Obligasi Berkelanjutan I dengan nilai sebesar Rp 2 triliun.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya