BEI Fasilitasi 42 Emiten Gelar Paparan Publik 2019

Public Expose Live 2019 yang diselenggarakan di Area Galeri BEI ini terbagi menjadi periode pertama pada 19-21 Agustus 2019 dan periode kedua pada 26-28 Agustus 2019.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 19 Agu 2019, 11:15 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2019, 11:15 WIB
BEI Fasilitasi 42 Emiten Gelar Paparan Publik 2019
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) kembali menggelar paparan publik atau public expose dari 42 perusahaan tercatat. Kegiatan tersebut bisa disaksikan secara langsung melalui teknologi Webinar dalam acara Public Expose Live 2019.

Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan, Public Expose Live 2019 yang diselenggarakan di Area Galeri BEI selama enam hari ini dibagi menjadi dua periode, yakni periode pertama pada 19-21 Agustus 2019 dan periode kedua pada 26-28 Agustus 2019.

"Berbeda dengan tahun sebelumnya yabg diselenggrakan di berbagai daerah, kali ini dilakukan di Mainhall (Gedung BEI) secara live dengan menggunakan Webinar. Dengan demikian, investor retail di segara penjuru Tanah Air bisa melihat public expose itu melalui aplikasi," ujar dia di Gedung BEI, Jakarta, Senin (19/8/2019).

Dia menyatakan, respons dari para investor terhadap acara ini sungguh luar biasa. Berdasarkan perhitungan BEI, ia menyebutkan, ada sekitar 700 investor dari berbagai daerah yang mendaftar secara online melalui aplikasi IDX event untuk dapat mengikuti rangkaian kegiatan ini.

"Kegiatan ini momen yang sangat baik sekali bagi para emiten untuk menjelaskan laporan keuangan terbaru, serta menjelaskan rencana jangka menengah dan panjang. Investor juga dapat mengetahui informasi dari para emiten dan cara tools mana saham yang baik untuk jangka menengah dan panjang," paparnya.

Adapun beberapa kriteria perusahaan terpilih dalam Public Expose Live 2019 adalah berurutan berdasarkan Indeks Kompas100 dan LQ45 yang belum melakukan paparan publik, perusahaan tercatat dengan kapitalisasi pasar tinggi namun tidak masuk dalam indeks, dan kriteria terakhir merupakan emiten yang baru mencatatkan saham perdananya di BEI.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Daftar 42 Emiten

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebanyak 42 perusahaan tercatat tersebut dibagi menjadi dua periode untuk memberikan paparan publik dalam acara Public Expose Live 2019. Untuk periode pertama pada 19-21 Agustus 2019 terdapat 24 perusahaan tercatat yang akan memberi paparan publik, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk, PT Medikaloka Hermina Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

Selanjutnya, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Medco Energi Internasional Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk, PT Waskita Beton Precast Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Kalbe Farma Tbk, PT PP (Persero) Tbk, dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk.

Lalu, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk, PT Alam Sutera Realty Tbk, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya Beton Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dan PT Aneka Tambang Tbk.

Sementara untuk periode kedua pada 26-28 Agustus 2019 terdapat 18 Perusahaan Tercatat yang akan memberikan paparan publiknya, yakni PT Astra International Tbk, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, PT United Tractors Tbk, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, PT PP Properti Tbk, PT Adaro Energy Tbk, dan PT Timah (Persero) Tbk.

Lalu, PT Gudang Garam Tbk, PT Bukit Asam (Persero) Tbk, PT Lippo Karawaci Tbk, PT AKR Corporindo Tbk, PT Vale Indonesia Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Indo Tambangraya Megah Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Bumi Resources Tbk, PT Bank Permata Tbk, dan PT Elnusa Tbk.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya