277 Saham di Zona Merah, IHSG Ditutup Melemah ke 6.290,54

Pada penutupan perdagangan saham Senin (2/9/2019), IHSG melemah 37,92 poin atau 0,60 persen ke level 6.290,54.

oleh Septian Deny diperbarui 02 Sep 2019, 16:12 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2019, 16:12 WIB
Awal 2019 IHSG
Layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan saham awal pekan ini. Investor asing jual saham Rp 84,02 miliar di pasar regular.

Pada penutupan perdagangan saham Senin (2/9/2019), IHSG melemah 37,92 poin atau 0,60 persen ke level 6.290,54. Indeks saham LQ45 juga melemah 0,94 persen ke posisi 986,45.

Sebanyak 277 saham melemah sehingga mengangkat IHSG ke zona merah. Sementara 142 saham menguat dan 136 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 576.723 kali dengan volume perdagangan 15,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,6 triliun.

Investor asing beli saham Rp 84,02 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.194.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, empat sektor yang menguat. Penguatan dipimpin oleh sektor pertambangan yang melonjak 1,75 persen. Diikuti oleh sektor perkebunan naik 0,54 persen dan sektor industri dasar naik 0,38 persen.

Sedangkan enam sektor saham yang melemah antara lain sektor barang konsumsi turun 1,69 persen, sektor aneka industri turun 1,55 persen dan sektor kontruksi turun 1,1 persen.

Saham-saham yang melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah antara lain PBSA yang turun 25 persen ke Rp 585 per saham, PGLI turun 24,88 persen ke Rp 302 per saham dan KAYU turun 16,73 persen ke Rp 458 per saham.

Sementara saham-saham yang menguat antara lain KEEN naik 48,99 persen ke Rp 590 per saham, POLU naik 25 persen ke Rp 2.500 per saham dan POLI naik 24,53 persen ke Rp 990 per saham.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tak Sesuai Prediksi

Tiupan Terompet Warnai Penutupan IHSG 2018
Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2018 di Kantor BEI, Jakarta, Jumat (28/12). Presiden Joko Widodo atau Jokowi menutup langsung perdagangan IHSG 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyesikan menguat hari ini. Indeks diprediksi ditransaksikan dalam rentang 6.312-6.337.

Vice President PT Artha Sekuritas Frederik Rasali mengungkapkan, adanya peluang damai dagang AS-China menjadi katalis penguatan indeks pada perdagangan saham hari ini.

Pihaknya pun optimistis IHSG bakal melaju ke zona hijau pada kisaran support dan resistance di level 6.312-6.337.  

"Selain optimisme meredanya tensi dagang AS-China, investor juga akan menanti rilis data Inflasi Indonesia per Agustus 2019," tuturnya di Jakarta, Senin (2/9/2019).

Hal senada diungkapkan Head of Research Reliance Sekuritas Lanjar Nafi pada hari ini. Menurutnya, IHSG akan bergerak menguat terbatas di awal pekan.

"Kami memperkirakan bergerak ke zona hijau meski masih terbatas, itu dalam rentang 6.278-6.350," ujarnya.

Adapun saham rekomendasi yang patut dibeli menurutnya ialah saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Sementara itu, dari Artha Sekuritas menganjurkan investor agar mengoleksi saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), serta saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya