Fadli Zon: Masalah Jakarta Bisa Selesai Tanpa Harus Pindah Ibu Kota

Pemindahan ibu kota tidak tepat dilakukan saat ini sebab belum terlalu mendesak.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Sep 2019, 15:15 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2019, 15:15 WIB
20160331- Fadli Zon Sindir Jokowi-Jakarta- Johan Tallo
Fadli Zon saat diskusi "DPR Lari Kencang Capai Target Legislasi, Pemerintah: 'Slow laa', Ada Apa?", Jakarta, Kamis (31/3). Fadli mengungkapkan, dalam prolegnas prioritas 2016, terdapat belasan RUU yang diusulkan pemerintah. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan, rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur akan bernasib sama dengan proyek pengadaan mobil esemka yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika menjadi Walikota Solo. Proyek tersebut kini sudah tidak terdengar progresnya.

"Saya termasuk yang merasakan kalau dilakukan di 2023-2024 akan bernasib sama seperti esemka. Karena esemka itu causa pertama. Jadi saya kira akan bernasib sama kurang lebih," ujar Fadli saat memberi paparan diskusi di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (3/9/2019).

Fadli melanjutkan, pemindahan ibu kota tidak tepat dilakukan saat ini sebab belum terlalu mendesak. Masalah yang selama ini ada di Jakarta, seperti kemacetan dan banjir dinilai masih bisa diselesaikan dengan penanganan khusus.

"Jakarta menurut saya tidak ada masalah banjir dan macet, kan dulu janjinya Jokowi waktu masih jadi gubernur 'kalau saya presiden nanti beres ini Jakarta karena presiden ikut membantu menyelesaikan persoalan Jakarta' tapi jadi ternyata tidak," jelasnya.

Untuk itu, dia meminta sebelum pemerintah memindahkan ibu kota sebaiknya mendengar aspirasi rakyat. Jangan sampai pemerintah hanya mendengar keinginan kelompok tertentu atau keinginan diri sendiri.

"Saya berharap hari ini kita tidak hanya berbicara pepesan kosong. Pendapat rakyat sangat penting. Jadi jangan sampai keinginan Presiden itu hanya keinginan Presiden sendiri atau keinginan kelompok, tapi keinginan dan kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

China Tertarik Bangun Ibu Kota Baru Indonesia

Penampakan Polusi Udara di Langit Jakarta
Penampakan polusi udara di langit Jakarta Utara, Senin (29/7/2019). Buruknya kualitas udara Ibu Kota disebabkan jumlah kendaraan, industri, debu jalanan, rumah tangga, pembakaran sampah, pembangunan konstruksi bangunan, dan Pelabuhan Tanjung Priok. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsa Panjaitan, menerima kedatangan Chairman Railway Contruction Coorporation Limited, Chen Fenjian di Kantornya, Jakarta. Adapun pertemuan ini membahas rencana investasi China ke Indonesia.

Menko Luhut mengatakan, China tertarik dan menawarkan diri dalam pengembangan ibu kota baru Indonesia yang berada di Provinsi Kalimantan Timur. Rencananya, China akan masuk ke dalam transportasi masal di sana.

"Dia nawar boleh tidak kami ikut investasi di dalam pengembangan ibu kota. Saya bilang saya gak tau tapi soal itu. Tapi boleh gak teknologinya untuk publik transportasion di sana," kata Luhut saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Senin (2/9/2019). 

Kendati begitu, Menko Luhut mengakui belum ada putusan resmi dari pihak China terkait transportasi mana saja yang nantinya akan dikembangkan. Sebab, menurut dia belum ada data lengkap yang disodorkan oleh pihak Railway Contruction Coorporation Limited.

Selain berencana melakukan investasi terhadap pengembangan ibu kota baru, Negeri Tirai Bambu tersebut juga ingin investasi di bidang kereta api Jakarta-Surabaya. Di mana, sebelumnya, pengembangan kereta api Jakarta-Surabaya ini sudah dulu dilakukan oleh Japan International Cooperation Agency (JICA)

"Dia jiga pengen investasi di bidang kereta api Jakarta-Surabaya. Saya bilang siap aja silahkan masuk. Nanti mari kita liat. Saya bilang tapi Jepang sudah masuk. tapi kalau kalian punya over lebih bagus teknologi bagus kita liat liat lah tapi Jepang sudah maju si,"

Menko Luhut menekankan, sejauh ini memang pemerintah Indonesia sudah sepakat dan bekerja sama dengan Jepang untuk di bidang kereta api Jakarta-Surabaya. Hanya saja belum menemui kesepakatan investasi tersebut.

"Sampai sekarang kita juga sudah denga Jepang. Tapi Jepang biar tau juga ada yang nawar jadi jangan dia macem-macem," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya