Menteri Susi Ungkap Modus Baru Pencurian Ikan

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menemukan indikasi adanya pembuatan kapal-kapal lokal baru oleh sindikat penangkap ikan ilegal asing.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Sep 2019, 15:29 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2019, 15:29 WIB
Menteri Susi Akan Tenggelamkan 51 Kapal Pencuri Ikan
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberi keterangan pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (30/4/2019). Susi menyatakan 38 dari 51 kapal pencuri ikan yang akan ditenggelamkan merupakan kapal Vietnam. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti, mengatakan pihaknya menemukan indikasi adanya pembuatan kapal-kapal lokal baru oleh sindikat penangkap ikan ilegal asing. Pembuatan kapal baru tersebut, dilakukan untuk mengelabui petugas lapangan.

"Pembangunan kapal-kapal baru yang sangat masif, ukurannya maupun jumlahnya. Itu adalah sebuah indikasi yang terjadi di Indonesia. Beberapa bahkan jelas-jelas dengan alat tangkap yang tidak diperbolehkan oleh kita," ungkapnya dalam Rakornas Satgas 115, di Gedung Mina Bahari III, Jakarta, Selasa (17/9).

Kapal-kapal beralat tangkap trawl yang dilarang Pemerintah tersebut, kata dia, terpantau muncul di sejumlah titik, seperti Sibolga, Lampung, Kuala Tanjung, Jambi, Batam, selat Malaka, dan di Pantura Jawa.

"Itu adalah sebuah indikasi yang harus kita waspadai. Biasanya kapal-kapal seperti ini hanya akan menjadikan sumber daya alam kita diambil eksploitatif dan ekstraktif," ujar dia.

Modus yang demikian, jelas Menteri Susi, memang kerap digunakan oleh sindikat penangkapan ikan ilegal untuk dapat melancarkan operasinya di berbagai negara.

"Namanya sindikat mafia mereka tidak akan pernah berhenti mencari cara. Kapal-kapal yang dulu ada di Indonesia telah menyebar ke negara lain. Mereka berada di perairan Afrika, South America, juga Pasifik," jelas Susi.

"Mereka bukan hanya membawa kapal-kapal diregistrasi, namun mereka membeli armada-armada di dalam negeri. Untuk memastikan mereka bisa beroperasi dengan mapan dengan 'benar'. Modus ini pun saya indikasikan telah terjadi di Indonesia dalam dua tahun terakhir," tandas Menteri Susi.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tak Tinggal Diam

Tumpahan Minyak di Karawang, Pertamina Siap Ganti Rugi
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberi keterangan pers tumpahan minyak di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kamis (1/8/2019). Tumpahan minyak diduga munculnya gelembung gas di anjungan YY sumur YYA-1 milik Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dia pun menegaskan, pemerintah khususnya Satgas 115 tidak akan tinggal diam dalam menghadapi berbagai modus sindikat penangkap ikan ilegal. Meskipun dalam praktiknya pihaknya menghadapi cukup banyak tantangan.

"Saya melihat sebagian besar unsur yang ada di satgas 115 ini tetap solid dalam bekerja. Saya melihat keunikan dan kelebihan satgas 115 dimana kerja sama antarinstansi sangat luar biasa akrab dekat dan solid," tegasnya.

"Tidak mudah karena kita menegakkan aturan kepada para pelanggar hukum yang sudah terbiasa bertahun-tahun melakukan hasilnya. Jadi secara general saya happy. Saya pikir nelayan Indonesia merasakan itu dari hasil kerja kami," imbuhnya.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya