IMF Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global 3,4 Persen di 2020

IMF kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 3 persen di tahun ini.

oleh Bawono Yadika diperbarui 16 Okt 2019, 11:15 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2019, 11:15 WIB
Ilustrasi pertumbuhan Ekonomi
Ilustrasi pertumbuhan Ekonomi

Liputan6.com, Jakarta - Dana Moneter Internasional (IMF) kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 3 persen di tahun ini. Sementara untuk 2020, pertumbuhan ekonomi global diprediksi mencapai 3,4 persen.

Artinya, ini menjadi keempat kalinya IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di tahun 2019, dari proyeksi semula yang disampaikan pada April sebesar 3,2 persen.

Dari laporan IMF yang dirilis pada Selasa (15/10/2019), IMF menyebut ekonomi global kini tengah berada dalam penurunan yang tersinkronisasi dan diprediksi akan bergerak pada laju yang paling lambat sejak krisis keuangan global terakhir.

Tetapi, pertumbuhan global pada 2020 diproyeksikan mengalami sedikit peningkatan menjadi 3,4 persen, direvisi turun 0,2 persen dari proyeksi April. Kendati begitu pemulihan ini masih juga tidak berdampak luas.

Penasihat Ekonomi IMF Gita Gopinath mengatakan pertumbuhan global untuk tahun ini dan tahun depan berada jauh di bawah capaian pada 2017 yakni sebesar 3,8 persen, dimana risiko terhadap prospek pertumbuhan mengalami peningkatan.

 

Banyak faktor yang menyebabkan pertumbuhan global tertekan, salah satunya persoalan ketidakpastian negosiasi dagang antara AS-China yang tak kunjung usai.

Di sisi lain, sektor jasa di sebagian besar ekonomi dunia terus bertahan dan menopang pasar tenaga kerja tetap kuat serta mendukung pertumbuhan yang sehat di negara maju.

Namun perlu diingat, pertumbuhan ekonomi dunia yang melemah diikuti dengan kebijakan moneter yang longgar baik di pasar ekonomi maju maupun berkembang.

"Kebijakan moneter tidak mungkin menjadi satu-satunya andalan, harus ada dukungan fiskal di mana ruang geraknya tersedia dan kebijakan belum terlalu ekspansif," ungkap Gopinath.

Adapun beberapa revisi penurunan terbesar untuk pertumbuhan terlihat pada ekonomi maju di Asia. Itu seperti Hong Kong, Korea, dan Singapura, akibat paparan mereka terhadap perlambatan pertumbuhan di China dan dampak dari ketegangan perdagangan AS-China.

"Pertumbuhan pada 2019 telah direvisi turun di semua pasar berkembang besar dan ekonomi berkembang, sebagian terkait dengan ketidakpastian perdagangan dan kebijakan dalam negeri," pungkas dia.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


IMF Pangkas Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3 Persen

Logo IMF
(Foto: aim.org)

Dana Moneter Internasional (IMF) menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi global menjadi tiga persen pada 2019. Angka ini turun 0,2 persen jika dibandingkan dengan perkiraan IMF sebelumnya. Hal ini tertuang dalam laporan World Economic Outlook (WEO) yang baru dirilis.

Kepala ekonom IMF Gita Gopinath mengatakan pemangkasan ini dilakukan sebagai dampak dari meningkatnya hambatan perdagangan dan meningkatnya ketegangan geopolitik.

"Pertumbuhan juga dibebani oleh faktor-faktor spesifik negara di beberapa ekonomi emerging markets, dan kekuatan struktural seperti pertumbuhan produktivitas yang rendah dan demografi yang menua di negara maju," kata Gopinath kepada wartawan di kantor pusat IMF, seperti dikutip dari Antaranews, Rabu (16/10/2019).

Dijelaskannya, ekonomi negara-negara maju terus melambat menuju potensi jangka panjang mereka, dengan pertumbuhan diturunkan menjadi 1,7 persen tahun ini, dibandingkan dengan 2,3 persen pada 2018.

Pertumbuhan ekonomi di emerging markets dan ekonomi berkembang juga telah direvisi turun menjadi 3,9 persen untuk 2019, dibandingkan dengan 4,5 persen tahun lalu.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya