Ojek Online Bikin Penyaluran Kredit Kendaraan BCA Turun

Meningkatnya penggunaan transportasi umum dan online membuat keinginan masyarakat untuk membeli kendaraan berkurang.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Okt 2019, 20:21 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2019, 20:21 WIB
20161003-Demo Ojek Online, Gojek-Jakarta
ojek online

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatatkan adanya penurunan di sektor kredit kendaraan bermotor (KKB). KKB turun sebesar 2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atau year on year (yoy) menjadi Rp 47,8 triliun.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengungkapkan lesunya kredit kendaraan terutama terjadi di kota-kota besar. Salah satu penyebabnya adalah menurunnya minat orang membeli kendaraan sebab transportasi umum yang kian membaik serta berkembangnya penggunaan transportasi online.

"KKB di kota besar itu dipengaruhi oleh transportasi umum seperti MRT lalu transportasi online seperti Grab. Itu memudahkan mereka untuk pergi ke kantor, jadi mereka tidak perlu bangun terlalu pagi, capek nyetir dan lelah macet," kata Jahja dalam konferensi pers paparan kinerja triwulan III 2019, di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin (28/10).

Dia mengungkapkan, meningkatnya penggunaan transportasi umum dan online membuat keinginan masyarakat untuk membeli atau menambah kendaraan bermotornya menjadi berkurang. Mereka cenderung mengalokasikan anggarannya untuk kebutuhan lain.

"Kalau mereka gunakan transportasi umum dan online kebutuhan mobil dan kendaraan berkurang, bahkan yang belum punya mobil juga berpikir untuk apa punya mobil, ada kebutuhan lain. Makanya demand mobil berkurang, dan jadi negatif," ujarnya.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Masa Kejayaan

Lalin di Kramat Raya Macet
Suasana salah satu ruas jalan di kawasan Kramat Raya, Jakarta Pusat, yang macet, Senin (28/10/2019). Kemacetan tersebut disebabkan adanya upacara yang digelar di Museum Sumpah Pemuda. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Jahja mengungkapkan, sebelumnya KKB sempat mengalami masa kejayaannya saat commodity boom beberapa tahun lalu. Di mana pekerja di pertambangan di luar jawa mendapatkan pemasukan atau upah yang tinggi dan menghabisakan uangnya di tempat asalnya yaitu wilayah Jawa untuk membeli kendaraan sehingga mengerek pertumbuhan KKB.

"Sekarang itu sudah hilang, kredit motor banyak yang turun. Banyak rasio kredit bermasalah dan growthnya negatif," tutupnya.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya