Rahasia Kesuksesan Miliarder Ternyata Bukan Kecerdasan

Banyak yang berpikir, menjadi miliarder harus membangun bisnis besar dimana kecerdasan jadi tonggak utamanya.

oleh Athika Rahma diperbarui 22 Nov 2019, 08:29 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2019, 08:29 WIB
[Bintang] Ilustrasi Miliarder
Ilustrasi miliarder | Sumber Foto: marieclaire.com

Liputan6.com, Jakarta - Kehidupan miliarder selalu menarik untuk diulas. Bagaimana cara hidupnya, bagaimana kesehariannya hingga cara sang miliarder mendapatkan kekayaan melimpah ruah.

Banyak yang berpikir, menjadi miliarder harus membangun bisnis besar dimana kecerdasan jadi tonggak utamanya. Padahal, ada faktor lain yang membuat seseorang bisa sukses jadi miliarder.

Studi dari UBS dan PricewaterhouseCoopers (PwC) menyebutkan ada 3 kunci kesuksesan para miliarder, dikutip dari Business Insider, Kamis (21/11/2019).

Pertama, minat tinggi untuk mengambil resiko. Orang yang mau mengambil resiko (dan bertanggung jawab menerimanya) berpeluang lebih besar jadi miliarder dengan berbagai "kesalahan dan percobaan" yang dia lakukan.

Kedua, mereka fokus melihat peluang bisnis yang tak dilihat oleh usaha lain. Hal tersebut membuat bisnis mereka unik dan mampu menciptakan pelanggan.

Ketiga, mereka memiliki sifat tekun dan gigih. Apapun hasil bisnis mereka, para miliarder tetap terus mencoba menjalankan bisnis tersebut.

Tonton Video Ini

Timbulkan Efek Miliarder

[Bintang] Ingin Jadi Miliarder? Kamu Cuma Butuh 5 Sifat Ini
Bukan cuma keinginan saja, kamu yang ingin jadi miliarder juga harus berusaha untuk mendapatkan keinginan tersebut. (Ilustrasi: assets.entrepreneur.com)

Akumulasi dari ketiga sifat ini membentuk seorang miliarder yang nantinya bakal menularkan "efek miliarder".

Maksudnya, perusahaan yang dipimpin oleh orang ini memiliki kinerja dua kali lebih baik dari perusahaan yang lain.

Studi menunjukkan, perusahaan yang dipimpin miliarder menikmati timbal balik 17,8 persen sepanjang tahun 2003 hingga 2018. Ini lebih tinggi dibandingkan imbal hasil indeks saham MSCI AC World Index yang hanya 9,1 persen.

Dalam enam tahun saja, perusahaan yang dipimpin miliarder jauh lebih unggul dibanding perusahaan sejenisnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya