Liputan6.com, Jakarta - PT Permodalan Nasiona Madani (Persero) atau PNM telah mengajukan rencana bisnis 2020 ke ke Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam rencana bisnis tersebut, perseroan menargetkan mampu menyalurkan kredit hingga Rp 26 triiun.
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan,‎ PNM sudah mengajukan rancangan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) ke Kementerian BUMN untuk menyalurkan kredit hingga Rp 26 triliun.
Menurut Arief, penyaluran kredit untuk Usaha Mikro kecil dan Menengah (UMKM) PNM pada tahun ini sudah mencapai Rp 20,4 triliun, sedangkan‎ batas sampai akhir tahun mencapai Rp 22,5 triliun.
Advertisement
Baca Juga
"Per hari ini sudah lewat Rp 20,4 triliun. Akan ditutup di Rp 22,5 triliun. Tahun depan masih nunggu menyetujui berapa," kata Arief, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (22/11/2019).
Untuk jumlah nasabah pada 2020, PNMÂ membidik sebanyak 7,7 juta nasabah, meningkat dari perkiraan tahun ini sebanyak 6 juta nasabah.
Jumlah nasabah akan terus bertambah untuk mewujudkan arahan Presiden Joko Widodo mencapai 10 juta nasabah pada 2023.
‎"Di 2020 kami coba berusaha keras melaksanakan arahan pemerintah Pak Pak Presiden dan Kementerian BUMN, kita nikan jadi 7,7 juta nasabah," tandasnya.
PNM Tertarik Terbitkan KIK EBA di 2020
PT Permodalan Nasional Madani Investment Management (PT PNM IM) berencana menerbitkan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) di 2020. Rencananya, KIK EBA akan terbit di kuartal I.
"Tahun 2020 terbitkan KIK EBA. Moga-moga tahun 2020, kita masih proses. Emitennya belum bisa kita sebutkan," ujar Dirut PT PNM Investment Management Bambang Siswaji, Senin (30/9/2019) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Bambang berkata pihaknya tak terburu-buru menerbitkan KIK EBA, sebab prosesnya perlu melibatkan institusi lain seperti OJK. Target kelolaan dana dari penerbitan KIK EBA itu adalah sampai Rp 1 triliun per akhir tahun 2020.Â
BACA JUGA
"Kita mulai beberapa ratus miliar, tapi sampai satu tahun moga-moga bisa sampai satu triliun," kata Bambang.
Untuk tahap awal, PT PNM Investment Management akan fokus dulu pada BUMN yang bergerak di bidang keuangan. Tetapi, PNM IM siap melayani lembaga keuangan dengan portfolio yang solid.
Ke depannya, Bambang berkata akan ada lagi produk-produk PT PNM Investment Management yang di-listing di bursa.
Saat ini, PT PNM Investment Management membukukan total dana kelolaan sebesar Rp 12,1 triliun. Angka itu naik 42 persen dibanding akhir tahun 2018, yakni Rp 8,56 triliun. Secara year-on-year, dana kelolaan perusahaan juga naik hampir dua kali lipat dari September lalu, yakni Rp 6,6 triliun.
Advertisement