Curhat Jokowi, Tak Mau Lagi Hadiri Groundbreaking Proyek

Jokowi mengaku sering menghadiri grondbreaking, namun nyatanya proyek tersebut tak diteruskan.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 06 Des 2019, 13:35 WIB
Diterbitkan 06 Des 2019, 13:35 WIB
Bersama Megawati, Jokowi Beri Arahan Pembumian Pancasila
Presiden Joko Widodo saat Presidential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/12/2019). Jokowi memberikan poin kunci untuk pembumian Pancasila di semua kalangan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan dirinya tak mau lagi menghadiri peletakan batu pertama atau groundbreaking sejumlah proyek. Jokowi mengaku sering menghadiri grondbreaking, namun nyatanya proyek tersebut tak diteruskan.

Hal ini disampaikan Jokowi saat meresmikan pabrik baru Polyethylene milik Chandra Asri di Kota Cilegon Provinsi Banten, Jumat (6/12/2019).

"Kalau groundbreaking saya sudah enggak mau suruh groudbreaking. Saya naruh batunya, dimulai pembangunan pabrik, batunya kita taruh, saya tunggu 5 tahun kok enggak diundang untuk pembukaan, ternyata diteruskan aja tidak," kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menceritakan saat dirinya mendatangi groundbreaking jalan Tol Trans Sumatera. Jokowi kaget ternyata proyek tersebut telah di groundbreaking sebanyak tiga kali.

"Jadi kalau datang ke saya itu betul-betul (sudah selesai). Kemarin saya sampaikan, Saya akan datang kalau pabriknya sudah jadi dan beroperasi. Itu baru bener. Saya datang," ujarnya.

Jokowi mengapresiasi PT Chandra Asri yang serius dalam membangun pabrik baru. Pasalnya, dia menyebut ada pihak yang menjanjikan membangun sebuah pabrik petrokimia namun tak kunjung terealisasi.

"Seperti ini yg diperlukan kita. Bukan wacana, saya mau bangun petrokimia, saya tunggu 5 tahun bangun, satu saja enggak. Ngomong aja," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Harapan Jokowi

Jokowi Pimpin Rapat Terbatas
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Rapat terbatas perdana dengan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju itu mengangkat topik Penyampaian Program dan Kegiatan di Bidang Perekonomian. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Mantan Walikota Solo itu berharap pabrik yang mampu memproduksi 400 ribu ton Polyethylene per tahun ini, dapat menyelesaikan masalah neraca perdagangan.

Salah satu caranya yaitu, dengan membuka investasi sehingga dapat memghentikan impor bahan petrokimia.

"Feeling saya mengatakan 4 atau 5 tahun lagi kita sudah tidak mengimpor lagi bahan-bahan petrokimia dan justru bisa kita ekspor," ucapnya.

"Jangan berikan dong peluang peluang seperti ini ke negara lain. Kalau kita bisa membuat sendiri kenapa harus impor. Segera selesaikan, Kalau bisa jangan 4 tahun, 2 tahun selesai, dikebut," sambung Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya