Mendag Targetkan Indonesia Ekspor Mobil ke 20 Negara di 2020

Tahun ini, Indonesia sudah mampu mengekspor mobil ke Filipina yang dilakukan oleh Isuzu.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Des 2019, 20:15 WIB
Diterbitkan 12 Des 2019, 20:15 WIB
Panel VI Rakornas Indonesia Maju
Mendag Agus Suparmanto (tengah) menyampaikan paparan saat diskusi panel VI Rakornas Indonesia Maju antara Pemerintah Pusat dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/11/2019). Panel VI itu membahas transformasi ekonomi I. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menargetkan Indonesia mampu ekspor mobil ke 20 negara di 2020. Tahun ini, Indonesia sudah mampu mengekspor mobil ke Filipina yang dilakukan oleh Isuzu.

"Kita harus optimis. Peningkatan ekspor ini, seperti hari ini ada ekspor perdana mobil isuzu hari ini ekspor perdana ke Filipina, ini baru satu negara. Jadi rencananya tahun depan 20 negara," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (12/12/2019).

Menteri Agus mengatakan, ekspor mobil tersebut menandakan otomotif Indonesia mulai menunjukkan kinerja positif. "Ini menunjukkan tren yang positif. Artinya ekspor kita minimal dari sektor mobil sudah meningkat," jelasnya.

Perundingan Indonesia-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang terus dimatangkan dalam beberapa bulan terakhir diharapkan sudah memberi dampak terhadap pasar ekspor Indonesia. Hasil perundingan tersebut ditargetkan rampung akhir tahun ini.

"IEU-CEPA ini kita konsultasi minggu depan. Rencananya minggu depan. Makanya besok saya cek lagi, kadang berubah-ubah tapi besok finalnya kita kasih. Mudah-mudahan sih lancar. Desember mudah-mudahan," jelas Menteri Agus.

 

Anggun P. Situmorang

Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jokowi Targetkan Ekspor Otomotif Nasional Capai USD 24 Miliar

Pemerintah Berencana Memacu Aturan Ekspor Industri Otomotif
Pekerja mengecek mobil baru siap ekspor di IPC Car Terminal, Jakarta, Rabu (27/3). Pemerintah berencana memacu ekspor industri otomotif dengan harmonisasi skema PPnBM, yaitu tidak lagi dihitung dari kapasitas mesin, tapi pada emisi yang dikeluarkan kendaraan bermotor. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan agar industri otomotif di Tanah Air dapat memacu ekspor. Paling tidak, selama empat tahun mendatang nilai ekspor industri otomotif bisa tumbuh menjadi USD 24 miliar.

"Kita harapkan nilai ekspornya dari USD 8 miliar meloncat USD 24 miliar," kata Jokowi di Cikarang, Jawa Barat, Kamis (12/12/2019).

Untuk mendukung capaian nilai ekspor tersebut maka kapasitas produksi industri ini juga perlu ditingkatkan. Dari yang sebelumnya hanya mencapai 300 ribu unit mencapai 1 juta unit di tahun mendatang.

"Saya meminta kepada industri otomotif target target sekarang ini 300 ribu unit dalam empat tahun, tiga sampai empat tahun mendatang harus bisa meloncat menjadi 1 juta unit ekspornya," katanya.

Dengan kapasitas produksi sebanyak 1 juta unit, Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menginginkan agar industri otomotif berkonsentrasi pada ekspor. Sehingga ke depan industri ini menjadi hub terbesar.

"Artinya kita akan menjadikan indonesia sebagai produksi hub bagi industri otomotif," imbuh dia.

Cari Pasar Baru

Tahun Ini, Indonesia Targetkan Ekspor 450 Ribu Mobil
Ratusan Mobil yang siap diekspor terparkir di IPC Car Terminal, PT IKT, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (11/7/2019). Kemenperin menargetkan ekspor mobil dari Indonesia mencapai 450 ribu unit pada tahun 2019. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Di samping itu, dia juga meminta agar ke depan industri otomotif Tanah Air dapat menyasar pasar-pasar baru seperti Asia Timur, Afrika, dan Timur Tengah. Sebab selama ini Indonesia hanya fokus menggarap pasar-pasar tradisional atau pasar-pasar yang sudah lama.

"saya kira kita punya peluang besar masik ke pasar yang kita sebutkan tadi bukan pasar tradisonal yang itu-itu saja," katanya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya