Jokowi Sebut Jiwasraya Sudah Bermasalah Sejak 10 Tahun Lalu

Presiden RI Joko Widodo angkat bicara soal kasus yang tengah dialami Jiwasraya.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 18 Des 2019, 12:34 WIB
Diterbitkan 18 Des 2019, 12:34 WIB
Jokowi Pimpin Rapat Terbatas
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Rapat terbatas perdana dengan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju itu mengangkat topik Penyampaian Program dan Kegiatan di Bidang Perekonomian. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan bahwa persoalan tunggakan pembayaran PT Asuransi Jiwasraya (Persero) sudah terjadi sejak lama. Bahkan, masalah tersebut sudah terjadi sejak 10 tahun lalu.

Meski demikian, Jokowi sudah memerintahkan kepada Menteri BUMN Erick Thohir untuk menyelesaikan persoalan ini dengan mengedepankan perlindungan konsumen.

"Ini persoalan yang sudah lama sekali 10 tahun yang lalu. Problem ini yang dalam 3 tahun ini kita sudah tahu dan ingin menyelesaikan masalah ini. Ini bukan masalah yang ringan," ujar Jokowi kepada wartawan di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (18/12/2019).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku bahwa pemerintah sudah memiliki solusi untuk mengatasi permasalahan lama ini. Sementara itu, terkait masalah kriminal, Jokowi menyerahkannya kepada aparat penegak hukum.

"Yang jelas gambaran solusinya sudah ada, kita tengah mencari solusi itu, sudah ada masih dalam proses semua. Tapi berkaitan dengan hukum ranahnya sudah masuk ke kriminal sudah masuk ke ranah hukum," jelas Jokowi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Permasalahan Jiwasraya

PT Asuransi Jiwasraya Persero).
PT Asuransi Jiwasraya Persero).

Sebagaimana diketahui, dugaan adanya praktik korupsi di Jiwasraya terjadi seiring dengan terbitnya produk JS Saving Plan pada 2013-2018.

Produk ini menawarkan persentase bunga tinggi yang cenderung di atas nilai rata-rata berkisar 6,5 persen hingga 10 persen. Berkat penjualan produk ini, persero memperoleh pendapatan total dari premi sebesar Rp53,27 triliun.

Direksi lama diketahui menempatkan dana nasabah pada saham-saham gorengan yang dikelola Heru Hidayat dan Benny Tjokrosaputro seperti PT SMR Utama Tbk (SMRU), PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM), PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP), PT Hanson Internationl Tbk (MYRX), PT Rimo Internasional Lestari Tbk (RIMO), dan PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN).

Dari informasi yang dikumpulkan, saat ini Hendrisman Rahim merupakan pimpinan di perusahaan asuransi, PT Advista Life yang berafiliasi dengan PT Pool Advista Finance Tbk yang menjadi satu dari 14 perusahaan manajer investasi, pengelola portofolio investasi Jiwasraya. Sedangkan Hary Prasetyo saat ini beraktivitas di Kantor Staf Presiden.

Kementerian BUMN Bakal Gelar Audiensi dengan Nasabah Jiwasraya

Gedung Kementerian BUMN
Gedung Kementerian BUMN (dok: Humas KBUMN)

Hari ini belasan nasabah korban Jiwasraya mendatangi kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memperoleh kepastian pembayaran polis mereka. Namun, kedatangan mereka tak membuahkan hasil, sebab tidak sempat ditemui oleh petinggi kementerian BUMN.

Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga, mengungkapkan saat ini pemerintah belum menemukan solusi untuk para nasabah tersebut. "BUMN masih cari solusi," kata dia saat dihubungi wartawan, di Jakarta, Selasa (17/12/2019).

Dia menyebutkan hari ini tidak sempat menemui para nasabah sebab sedang berada di luar. Ke depannya kemungkinan akan ada audiensi bersama para nasabah tersebut. "Audiensi kita kan masih cari solusi terbaik. Kapan-kapan. Kita masih cari solusi," ujarnya.

Sebelumnya, PT Asuransi Jiwasraya (Persero) saat ini tengah terlilit masalah keuangan. Masalah ini bermula akibat manajemen terdahulu yang salah menaruh investasi ke saham-saham "gorengan". Akibatnya, perusahaan gagal membayar polis asuransi yang jatuh tempo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya