Menteri Teten Ingin Ekspor UMKM Naik 30 Persen di 2024

Menteri Koperasi dan UKM menilai UMKM menjadi penggerak ekonomi di Indonesia

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Des 2019, 13:45 WIB
Diterbitkan 26 Des 2019, 13:45 WIB
Teten Masduki
Menkop UKM Teten Masduki (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki baru saja melantik Dirut SMESCO Indonesia LLP (Lembaga Layanan Pemasaran ) KUMKM Leonard Theosubrata.

Misi Leonard, dikatakan Teten, harus mampu meningkatkan kualitas UMKM di Indonesia, mulai dari produksi hingga ke pemasaran. Pasar luar negeri menjadi satu target yang harus ditingkatkan.

Menteri Teten pun terus mendorong untuk pencapaian UMKM naik kelas secara nyata. Pemerintah menargetkan nilai ekspor produk UKM, yang hari ini hanya 14,5 persen meningkat menjadi 30 persen pada tahun 2024.

"Angka harapan ini terbilang cukup fantastis, tetapi kami optimis," ujar Teten dalam pelantikan Leonard di Gedung SMESCO, Jakarta, Kamis (26/12/2019).

Sepanjang pemerintah, pelaku usaha, akademisi, forum komunitas dan asosiasi profesi, institusi pembiayaan, pemasar, avalis dan offtaker, juga media terus bergerak bersama. Bila semua pihak merapatkan barisan, mengorkestrasi program, dan semua mengambil peran aktif, cita-cita besar ini kata Teten bisa tercapai.

Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini berharap SMESCO bisa jadi Center of Excellence dan Commercial Hub dari UKM Champion Indonesia. Dia juga ingin SMESCO lebih ramai pengunjungnya dan memfasilitasi para pelaku UKM.

"SMESCO pun dapat menjadi simbol kerja sama lintas stakeholder dari UKM Indonesia sampai mengantarkannya ke pasar global dan memenangkannya," tutupnya.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

5 Program Utama Teten Masduki Bawa Produk UMKM Mendunia

Festival Gerakan Warung Nasional
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memberikan sambutan saat membuka Festival Gerakan Warung Nasional di Lapangan Banteng, Jakarta, Sabtu (14/12/2019). Acara bertujuan menyadarkan pentingnya partisipasi warung dan UMKM Indonesia dalam membangun perkembangan ekonomi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan, pihaknya punya tekad untuk membawa produk-produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) punya daya saing tintgi dan bisa masuk ke dalam rantai pasok global (global value chain).

"Kita akan fokus melakukan akselerasi dan agregasi pertumbuhan UMKM supaya bisa masuk global value chain," ujar dia saat sesi konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (5/11/2019).

Menyiasati hal tersebut, ia mengatakan pihaknya memiliki lima program utama. Pertama, yakni memperbesar pasar produk dan jasa UMKM. "Pendekatan kami adalah market driver. Jadi, ada banyak yang bisa kita lakukan," sambungnya.

Dia melanjutkan, program kedua adalah bagaimana meningkatkan daya saing dan kapasitas produk UMKM. Menurut dia, sebuah produk akan memiliki pasar yang besar dengan memastikan kualitas dan penyalurannya.

Ketiga, ia meneruskan, yakni dengan memberi dukungan pembiayaan dan investasi. Hal ini dilakukannya lantaran banyak UMKM yang punya masalah dalam hal pembiayaan.

"Bukan sedikit, banyak pembiayaan yang diberikan ke UMKM. Bank non-bank, kredit non-kredit, tapi tidak mudah UMKM akses itu. Kita buat bagaimana agregasi bisa dipercepat," serunya.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: merdeka.com

Selanjutnya

Menteri Bambang dan Teten Beri Paparan di IDC 2019
Menkop UKM Teten Masduki memberi paparan dalam Indonesia Digital Conference (IDC) 2019 di Jakarta, Kamis (28/11/2019). IDC digagas para pengurus AMSI sebagai wadah bertukar pengalaman, gagasan, dan strategi membangun ekosistem digital untuk masa depan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Program keempat, yaitu pengembangan kapasitas manajemen dan usaha. Dia menyampaikan, aspek ini penting lantaran banyak UMKM yang tidak punya tenaga ahli di semua lini.

Terakhir, Teten juga mau memberikan kepastian hukum bagi pegiat UMKM untuk kemudahan berusaha, yakni dengan merevisi atau bahkan menghapus peraturan terkait yang tidak sesuai.

"UMKM harus punya juga kesempatan dan kemudahan berusaha. Jadi, harus ada keadilan buat UMKM. Regulasi yang menghambat, kita diperintahkan buat omnibus law. Kami beri perlindungan hukum terhadap produk UMKM, termasuk untuk menjaga dari fraud para importir dari luar," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya