Kemenhub: Penerbangan Perintis Turunkan Disparitas Harga hingga 50 Persen

Kehadiran penerbangan perintis kargo udara membuat sejumlah harga kebutuhan pokok di beberapa daerah seperti Papua.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jan 2020, 15:15 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2020, 15:15 WIB
N219
N-219, Pesawat di Kawasan Perintis Karya Anak Bangsa (sumber:ist)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Polana B Pramesti mengklaim bahwa kehadiran penerbangan perintis kargo udara membuat sejumlah harga kebutuhan pokok di beberapa daerah seperti Papua mengalami penurunan. Bahkan penunan terjadi bisa mencapai hingga sebanyak 50 persen.

"Dan tahun lalu dengan adanya perintis ini ada penurunan, disparitas harganya itu sebesar 40-50 persen," kata dia saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Kamis (9/1).

Polana mengatakan, sebelum adanya penerbangan kargo perintis di wilayah Papua harga kebutuhan pokok melonjak tinggi. Namun kehadirannya kini dapat menekan disparitas harga kebutuhan pokok daerah tersebut.

Dia menambahkan di wilayah Papua sendiri memang paling banyak penerbangan perintis baik penumpang dan kargo, karena kontur wilayah Papua hampir seluruhnya adalah pegunungan sehingga satu-satunya akses transportasi hanyalah lewat udara.

Adapun untuk tahun ini angkutan perintis kargo sudah dilaksanakan di Kalimantan, Sulawesi dan Papua sebanyak 27 rute. Dengan rincian sulawesi 3 rute, Kalimantan 3 rute, dan Papua sebanyak 22 rute.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kemenhub Siapkan Subsidi Rp 500 Miliar untuk Penerbangan Perintis

Tarif Tiket Pesawat Turun Mulai 18 Mei 2019
Dirjen Perhubungan Udara Polana B Pramesti memberikan keterangan terkait harga tiket pesawat di Gedung Kemenhub, Jakarta, Kamis (16/5/2019). Maskapai penerbangan nasional wajib menurunkan harga tiket pesawat rute domestiknya paling lambat pada 18 Mei 2019 pukul 00.01 WIB. (Liputan6.com/FaizalFanani)

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus berkomitmen meningkatkan pelayanan subsidi angkutan udara perintis penumpang, perintis kargo dan subsidi perintis angkutan kargo. Komitmen ini ditujukan melalui penandatanganan kontrak ketiganya hingga akhir 2020 mendatang.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Polana B Pramesti mengatakan dalam penandatangan kontrak tahun ini pihaknya menganggarkan subsidi mencapai Rp 500 miliar terhadap ketiganya.

Adapun rute yang akan dilayani sebanyak 188 rute angkutan udara perintis penumpang, 27 rute penerbangan perintis kargo, dan 1 rute subsidi angkutan udara kargo yaitu untuk rute Timika-Wamena.

"Kami melaksanakan penandatanganan kontrak udara perintis di tahun anggaran 2020 yang baru saat ini bisa terlaksana di awal tahun Rp 500 miliar total, di semua sapai akhir tahun. Tujuannya adalah agar pelayanan tidak terputus. Dan Alhamdulillah sudah 82 persen kontrak sudah selesai per hari ini dan mudah-mudahan sisanya menyusul sebelum minggu ke dua pada 16 januari 2020," jelas dia.

Adapun dari 188 angkutan udara perintis penumpang terdiri dari daerah Sumatera yang terbagi 3 koordinator wilayah (korwil) dengan 24 rute. Jawa satu korwil dengan 3 rute, Kalimantan 3 korwil dengan 25 rute, dan Nusa Tenggara Timur 1 korwil dengan 4 rute.

"Papua 9 korwil paling banyak dengan 116 rute jadi totalnya 188 rute," imbuh dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya