Jalan Pintas Mengwitani-Singaraja Akan Buka Akses Wisata ke Bali Utara

Pengembangan jalan pintas yang menghubungkan Denpasar ke Singaraja tersebut sangat dibutuhkan, karena saat ini kondisinya sempit dan berkelok-kelok.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 16 Jan 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2020, 10:00 WIB
[Bintang] Bali
Pantai Lovina, Singaraja, Bali. (ksmtour.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun jalan pintas (shortcut) ruas Mengwitani-Singaraja di Provinsi Bali dengan panjang sekitar 12,76 km.

Jalan pintas tersebut akan memperpendek jarak tempuh dari Denpasar ke Singaraja via Mengwitani di Kabupaten Badung, dari 3 jam menjadi 2 jam, serta meningkatkan akses wisata ke wilayah Bali Utara.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pengembangan jalan pintas yang menghubungkan Denpasar ke Singaraja tersebut sangat dibutuhkan karena saat ini kondisinya sempit dan berkelok-kelok.

Dia menyebutkan, jalan pintas tersebut akan dibangun pada 10 lokasi. Lokasi titik 1 sampai 4 di wilayah Kabupaten Tabanan yang tujuannya untuk mengurai kemacetan, sedangkan titik 5 sampai 10 dibangun di Kabupaten Buleleng.

"Di Bali kita menghindari membangun tol, karena ekonomi kerakyatannya sangat menonjol. Dari 10 lokasi diprioritaskan yang titik 5 dan 6, karena ada 15 kelokan dengan shortcut, jadi hanya 5 kelokan. Selain itu, juga tanjakannya yang tadi 10-15 derajat, sehingga kerap macet dan tidak nyaman, nantinya turun lebih landai tingkat kemiringannya menjadi 6 derajat," jelas Menteri Basuki, Kamis (16/1/2020).

Saat ini, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII telah menyelesaikan pembangunan shortcut di empat lokasi, yakni shortcut 3, 4, 5, dan 6, serta telah dibuka untuk umum pada Tahun Baru 2020 kemarin.

Pembangunan jalan shortcut 3 dilakukan sepanjang 480 meter dengan alokasi anggaran Rp 12,1 miliar, dan shortcut 4 dikerjakan untuk konstruksi jalan sepanjang 1.096 meter dilengkapi dua jembatan masing-masing 198 meter dan 287 meter dengan dana pembangunan Rp116,2 miliar.

Sedangkan untuk konstruksi shortcut 5 dan 6 dilakukan dengan anggaran tahun jamak 2018-2019 senilai Rp140,6 miliar untuk pembangunan 1.740 meter dan jembatan 210 meter.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pangkas Waktu Tempuh

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melakukan kunjungan ke lokasi pembangunan jalan baru di Bali yaitu ruas jalan Mengwitani-Singaraja. (Dok Kementerian PUPR)
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melakukan kunjungan ke lokasi pembangunan jalan baru di Bali yaitu ruas jalan Mengwitani-Singaraja. (Dok Kementerian PUPR)

Kepala BBPJN VIII Ahmad Subki menyampaikan, dengan selesainya shortcut 3, 4, 5, dan 6 otomatis akan memangkas waktu tempuh dari batas Kota Singaraja sampai Mengwitani.

"Jika dari Denpasar ke Singaraja biasanya 2 jam 30 menit hingga 3 jam bisa menjadi 1 jam 30 menit hingga 2 jam. Dengan disempurnakannya jalan, kecepatan jalannya bisa lebih tinggi, paling tidak 50 km per jam," terangnya.

Sejak dibuka secara resmi oleh Gubernur Bali I Wayan Koster pada 30 Desember 2019 lalu, ruas jalan shortcut titik 5-6 jalur Denpasar-Singaraja via Bedugul menjadi tempat swafoto bagi sejumlah pengendara. Pengguna jalan yang melintas sengaja berhenti di beberapa titik, terutama di jembatan sepanjang 210 meter.

Untuk itu, BBPJN VIII Kementerian PUPR telah merencanakan shortcut titik 5-6 akan dilengkapi rest area agar pengguna jalan dapat puas berfoto maupun istirahat sejenak secara aman tanpa menganggu arus lalu lintas.

 

Ruas Jalan yang Akan Dikerjakan

Ilustrasi - Perbaikan jalan longsor di jalur Cilacap.  (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi - Perbaikan jalan longsor di jalur Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Selanjutnya, dikatakan Subki, masih ada beberapa ruas yang harus dikerjakan, yakni di titik 7, 8 dan 9, 10. Untuk titik 7 dan 8, menurut dia, direncanakan pada 2020 sudah akan dilaksanakan pembangunannya dan kini dalam proses penyempurnaan desain.

"Awal Januari 2020 sudah masuk tender. Terutama yang shortcut 7 Januari 2020 ini sudah masuk pengumuman lelang. Keseluruhannya tergantung sejauh mana percepatan lahan oleh pemda setempat. Kalau desain sudah hampir selesai semua, tinggal masyarakat bahu-membahu menyelesaikan proses pembebasan lahannya biar konstruksinya cepat dimulai oleh kita," tuturnya.

Seluruh ruas jalan pintas akan dibangun dengan lebar jalan 7 meter dan bahu jalan dua meter dan dilengkapi lampu penerangan jalan. Nantinya, apabila jalan pintas sudah selesai, jalan lama tetap difungsikan dan akan dilakukan manajemen lalu lintas menjadi satu arah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya