Kemenkeu Belum Berencana Suntik Dana Ke Asabri

Saat ini Kementerian Keuangan masih dilakukan penelitian mendalam terhadap perusahaan tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jan 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2020, 17:00 WIB
PT Asabri (Persero)
PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau disingkat PT ASABRI (Persero). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, pemerintah belum membahas mengenai rencana bailout atau suntikan dana bagi PT Asabri (Persero). Menurutnya, saat ini masih dilakukan penelitian mendalam terhadap perusahaan tersebut.

"Tidak bicara mengenai bailout (Asabri). Ini kan masalah yang sedang didalami," ujar Suahasil di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (17/1).

Terkait kerugian Asabri yang diprediksi lebih besar daripada PT Asuransi Jiwasraya, Suahasil menegaskan, masih dilakukan penelitian secara intens. "Kan lagi diteliti," jelasnya.

Ke depan, Kementerian Keuangan akan melakukan pengawasan lebih ketat terhadap sektor lembaga keuangan untuk menghindari kasus serupa Asabri dan Jiwasraya.

"Pengawasan untuk sektor keuangan ya harusnya kita perkuat lagi ya. Sehingga mengurangi yang mencoba main-main. Tata kelolanya kan ada tapi ternyata kita lihat. Kita musti pastikan tidak ada lubang," tandasnya,

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Mahfud MD: Dalam 1 Tahun Modal Asabri Turun Rp 17,6 Triliun

Mahfud MD
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD melambaikan tangan saat tiba di kompleks Istana, Jakarta, Senin (21/10/2109). Kedatangan Mahfud MD berlangsung jelang pengumuman menteri Kabinet Kerja Jilid II oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md membuka fakta baru mengenai PT Asabri. Dia menyebut dalam 1 tahun modal perusahaan tersebut turun sebesar Rp17,6 triliun.

"Enggak saya, nggak bilang enggak ada (korupsi). Saya bilang, modalnya Asabri itu dalam 1 tahun turun Rp 17,6 atau Rp 17,4 triliun," ujar Mahfud di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (17/1).

Mahfud melanjutkan, walau terdapat pengurangan modal di Asabri, pembayaran pensiun prajurit TNI dan Polisi tidak akan mengalami keterlambatan. Sebab, perusahaan pelat merah tersebut masih punya likuiditas yang cukup. 

"Prajurit, tentara, TNI dan Polisi jangan kahwatir, karena uangnya enggak habis. Ini likuiditasnya masih menjamin mereka dibayar sesuai dengan waktu," paparnya.

Dia menambahkan, polisi akan mengusut tuntas kasus Asabri ini. Hasilnya akan diumumkan jika sudah mendapat titik terang. "Tapi yang turun ini sekarang sedang diselidiki oleh polisi," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com 


Dirut Asabri Bantah Ada Korupsi, Mahfud Md: Saya Tahu Kasusnya

Mahfud Md Sambangi Kantor Jaksa Agung
Menko Polhukam Mahfud Md dan Jaksa Agung ST Burhanuddin memberikan keterangan kepada awak media usai melakukan pertemuan tertutup di Kejaksaan Agung Jakarta, Rabu (20/11/2019). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Direktur Utama PT Asabri (Persero) Letjen Purn TNI Sonny Widjaja memberikan klarifikasi mengenai isu korupsi dana pensiun tentara dan Polri di perusahaan yang dipimpinnya.

Dalam sebuah konferensi pers di kantornya, Kamis (16/1/2020), Sonny menegaskan bahwa uang prajurit aman, tidak hilang dan tidak dikorupsi.

Terkait asabri ini, Menko Polhukam Mahfud Md angkat bicara. 

"Mana ada orang tidak membantah kalau tidak ada kasus seperti itu. Tunjukkan ke saya apa ada orang yang mengalami kasus seperti itu tidak membantah," kata Mahfud di kantornya, Jakarta, Jumat (16/1/2020).

Dia pun meminta menunggu kasus tersebut dibuka oleh pihak Kepolisian.

"Oleh sebab itu tunggu saja pemeriksaan polisi. Di kantor Kemenko Polhukam ini sudah clear (jelas)," jelas Mahfud.

Karena sudah jelas, masih kata dia, kini dirinya akan mengawasi jalannya kasus tersebut.

"Saya sudah punya angka. Sudah tidak boleh ikut ke soal-soal teknis hukum. Tapi saya tahu kasusnya, sehingga saya akan mengawasi sebagai Menko," ungkap Mahfud.

Karenanya, dia menyebutkan, jangan kasus Asabri ini diributkan lagi di Kemenko Polhukam.

"Asabri ya silakan aja, enggak usah diributkan di kantor Menko Polhukam lagi, itu diributkan di polisi karena ditangani di polisi," pungkasnya. 


Bantah Ada Korupsi

Dirut Asabri Beri Keterangan
Direktur Utama PT Asabri (Persero) Sonny Widjaja memberikan keterangan terkait adanya dugaan korupsi di perseroannya di Kantor Pusat Asabri, Kamis (16/1/2020). Dirut Asabri menjamin uang para pensiunan TNI, Polri dan ASN Kemenhan aman, tidak hilang, dan tidak dikorupsi. (Liputan6.com/Herman Zakharia

Sebelumnya, Dirut PT Asabri Letjen Purn TNI Sonny Widjaja membantah adanya dugaan korupsi."Saya imbau agar kita dapat jadi orang-orang yang tidak mudah terpengaruh dan terprovokasi dengan berita Asabri yang tidak dapat dipertanggungjawabkan," ujar Sonny.

Dirinya kembali menegaskan, berita-berita tentang isu korupsi yang tersebar luas adalah berita tidak benar.

"Kepada pihak-pihak yang ingin berbicara dengan Asabri, harap menggunakan data dan fakta yang sudah terverifikasi," ungkapnya.

Saat dikonfirmasi apakah pihak yang dimaksud ialah Menkopolhukam Mahfud MD, Sonny memilih untuk bungkam.  

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya