Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot terimbas wabah Virus Corona. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso meminta pelaku pasar tenang, sebab pihaknya memiliki protokol menghadapi penurunan pasar seperti kondisi saat ini.
"Tenang saja, kita sudah punya protokolnya ya kalau udah melebihi treshold turunnya ya itu ada beberapa yang bisa kita lakukan," kata Wimboh di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (28/2/2020).
Advertisement
Baca Juga
Wimboh menyebut, protokol yang disiapkan OJK adalah memperbolehkan emiten melakukan pembelian saham kembali (buyback) jika IHSG terus turun.
"Kita bisa membolehkan buyback treshold, saya lupa mungkin sampai 8 persen lah. Tapi dicek," kata dia.
Protokol buyback tersebut boleh dilakukan tanpa harus melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). "Korporat tanpa melalui RUPS. Nah, langsung," jelas Wimboh.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergerak tertekan pada pembukaan perdagangan Jumat akhir pekan ini. Sebanyak 192 saham melemah sehingga mendorong bursa saham ke zona merah.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pelemahan IHSG disebabkan merebaknya Virus Corona. Virus ini sudah memunculkan berbagai ketidakpastian di seluruh pasar saham.
"Karena ini ada efek internasional dengan Corona ketidakpastian meningkat. Kemudian juga ada hal hal yang terkait di dalam negeri," ujar Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (28/2).
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Terdampak Virus Corona, IHSG Anjlok ke 5.452,70
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkapar pada perdagangan Jumat pekan ini. Tak tanggung-tanggung, IHSG terjun bebas 82,99 poin.
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (28/2/2020), IHSG ditutup anjlok 82,99 poin atau 1,5 persen ke posisi 5.452,70. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga melemah 1,48 persen ke posisi 879,53.
Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.456,27 dan terendah 5.288,37.
Sebanyak 330 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 90 saham menguat dan 104 saham diam di tempat.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 469.211 kali dengan volume perdagangan 7,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9 triliun.
Investor asing jual saham Rp 141 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.348.
Dari 10 sektor pembentuk IHSG, semua sektor terbakar. Adapun sektor yang melemah paling dalam yaitu sektor aneka industri yang melemah 5,85 persen. Kemudian diikuti sektor perkebunan turun 4,21 persen dan sektor barang manufaktur melemah 3,09 persen.
Sedangkan saham-saham yang melemah dan mendorong IHSG terperosok diantaranya REAL yang turun 33,33 persen ke Rp 63 per lembar saham, BBMD melemah 25 persen ke Rp 1.755 per lembar saham dan ZONA turun 24,07 persen ke Rp 368 per lembar saham.
Saham yang menguat antara lain YPAS naik 33,58 persen ke Rp 179 per saham, KPAL naik 30 persen ke Rp 143 per saham dan MTSM naik 29,41 persen ke Rp 220 per saham.
Advertisement