Menko Airlangga: Otoritas Bursa Sudah Punya Alat untuk Tahan Penurunan IHSG

Terkait dengan upaya menjaga rupiah agar tak jatuh terlalu dalam, Airlangga menjelaskan akan ada normalisasi.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 28 Feb 2020, 15:05 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2020, 15:05 WIB
Airlangga dan Bahlil Bahas Optimisme Pembangunan dan Peluang Nasional
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan paparan dalam seminar nasional di Auditorium Adhiyana, Jakarta, Senin (3/2/2020). Seminar tersebut mengangkat tema 'Membangun Optimisme dan Peluang di Tengah Ketidakpastian'. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergerak tertekan pada pembukaan perdagangan Jumat akhir pekan ini. Sebanyak 192 saham melemah sehingga mendorong bursa saham ke zona merah.

Terkait dengan hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto mengatakan bahwa nantinya otoritas bursa akan membuat kebijakan untuk mengatasi permasalahan IHSG.

"Kalau regulasi kan bursa punya beberapa tools. Nah itu yang tentu harapannya tools bursa itu bisa katakanlah dirumuskan," jelasnya pada Liputan6.com  di Kantor Kemeterian Koordinator Bidang Perekonomian pada Jumat (28/02/2020).

Airlangga juga menyebut bahwa peegerakan IHSG tersebut merupakan dampak dari ketidakpastian ekonomi global akibat wabah virus Corona.

"Ada efek internasional, dengan Corona ketidakpastian jadi meningkat. Kemdian juga ada hal hal yang terkait di dalam negeri. nanti kita lihat langkah-langkah yang diambil oleh otoritas," jelasnya.

Terkait dengan upaya menjaga rupiah agar tak jatuh terlalu dalam, Airlangga menjelaskan akan ada normalisasi.

"kalau rupiah kan menguatnya kemarin dibanding yang lain kta menguatnya lebih tinggi, sehingga tentu ada normalisasilah." pungkasnya.

IHSG Dibuka Terpeleset Lebih dari 100 Poin

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergerak tertekan pada pembukaan perdagangan Jumat akhir pekan ini. Sebanyak 192 saham melemah sehingga mendorong bursa saham ke zona merah.

Pada pra perdagangan saham Jumat (28/2/2020), IHSG melemah 99,52 poin atau 1,80 persen ke posisi 5.436,17. Kemudian pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG tetap melemah dengan turun 173,09 poin atau 3,13 persen ke level 5.362,59.

Adapun indeks saham LQ45 melemah 4,37 persen ke posisi 854,07. Seluruh indeks saham acuan bergerak di zona merah.

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 5.436,17 dan terendah di 5.361,50. Sebanyak 19 saham menguat namun tak mampu mengangkat IHSG ke zona hijau.

Sedangkan 192 saham melemah sehingga mendorong bursa saham ke zona merah. Di luar itu, 63 saham diam di tempat.

Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 16.791 kali dengan volume perdagangan 155,3 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 206,4 miliar.

Investor asing jual saham Rp 22,90 miliar di pasar regular, dan posisi rupiah di angka 14.100 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona merah. Pelemahan dipimpin oleh sektor industri dasar yang turun 4,28 persen. Kemudian diikuti sektor keuangan turun 3,89 persen dan sektor manufaktur turun 3,43 persen.

Sedangkan saham-saham yang tertekan sehingga mendorong IHSG ke zona merah adalah EAST turun 16,67 persen ke level Rp 60. Saham IGAR melemah 15,54 persen ke level Rp 250. Saham ITIC turun 15,91 persen ke level Rp 1.470.

Saham-saham yang menguat antara lain KPAL yang naik 14,55 persen ke level Rp 126. Saham VRNA menguat 10 persen ke level Rp 110. Saham AKSI naik 6,45 persen ke level Rp 330.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya