Tol Laut Belum Optimal, Jokowi Sentil Sejumlah Menteri

Jokowi mendapatkan laporan tarif pengiriman barang dari Jakarta menuju kota lain jauh lebih mahal dibandingkan ke luar negeri

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Mar 2020, 18:15 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2020, 18:15 WIB
Jokowi Buka Raker Kementerian Perdagangan 2020
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Jokowi meminta dalam raker ini dapat mempercepat prosedur-prosedur yang sebelumnya sangat lama dan berbelit-belit. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendapatkan laporan tarif pengiriman barang dari Jakarta menuju kota lain jauh lebih mahal dibandingkan ke luar negeri. Sebab itu dia meminta kepada para menteri untuk mengontrol agar tol laut dapat digunakan secara efektif.

"Saya terima informasi dari lapangan bahwa biaya pengiriman logistik antar daerah masih mahal. Saya minta masalah ini dilihat secara detail dan komprehensif," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas terkait Tol Laut di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2020).

"Apakah masalah ada di pelabuhan seperti urusan dwelling time atau ada praktik monopoli di dalam transportasi dan distribusi barang sehingga biaya logsitik tidak efisien," tambah Jokowi.

Jokowi juga meminta kepada seluruh kementerian untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah. Hal tersebut bertujuan untuk menciptakan kesimbangan muatan barang.

Dia menjelaskan saat ini muatan barang di tol laut ketika berangkat dari wilayah barat ke timur selalu penuh. Tetapi ketika berlayar sebaliknya tidak punuh, hal tersebut tidak menandakan kata dia tidak ada keseimbangan.

"Ketidakseimbangan ini coba dilihat kembali," ungkap Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kontribusi ke Pertumbuhan Ekonomi

Jokowi Pimpin Ratas Kesiapan Hadapi Dampak Virus Corona
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Jakarta, Selasa (4/2/2020). Jokowi menegaskan, pemerintah telah mengambil langkah-langkah tegas dalam mencegah penyebaran virus corona di Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Jokowi juga meminta kepada para menteri untuk meningkatkan kontribusi transportasi laut terhadap produk domestik bruto (PDB). Dia mencatat transportasi laut hanya menyumbang 0,32 persen dari total PDB nasional.

"Angka itu jauh dibandingkan kontribusi transportasi udara dan darat yang sudah mencapai 1,62 persen dan 2,47 persen," ungkap Jokowi.

Data tersebut kata dia tidak hanya paling rendah, tetapi porsi jalur laut terhadap PDB mengalami perunurunan sejak 2014. Hal tersebut kata dia berbanding terbalik dengan udara dan darat justru mengalami pertumbuhan.

Sebaliknya, kata dia, angkutan darat meningkat dari 2,14 persen menjadi 2,47 persen. Kemudian transportasi udara menyumbang kontribusi 1,62 persen dari sebelumnya 1,03 persen. Sebab itu, Jokowi minta segera perbaiki.

"Saya minta tol laut juga terkoneksi dengan kawasan industri dan sentra ekonomi lokal. Saya juga minta Pemda dan BUMD terlibat dalam pengembangan dan pemanfaatan tol laut sehingga memiliki dampak positif terhadap ekonomi lokal," ungkap Jokowi.

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya