Deretan Miliarder Dunia yang Sisihkan Uang demi Perangi Virus Corona

Deretan miliarder yang mendonasikan sebagian hartanya untuk membnatu krisis virus corona

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Mar 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2020, 21:00 WIB
Jack Ma
Jack Ma dalam pertemuan tahunan World Economic Forum yang digelar di Davos, Swiss. (AP)

Liputan6.com, Jakarta Tak ingin berpangku tangan, beberapa miliarder  atau orang terkaya dunia diketahui menghabiskan jutaan Dolar Amerika Serikat (AS) untuk ikut memerangi Virus Corona yang telah menginfeksi lebih ratusan ribu orang di dunia.

Mengutip laman Business Insider, Rabu (11/3/2020), total bantuan mencapai USD 129,65 juta (Rp 1,8 triliun).

Sebagian besar donasi diberikan untuk mereka yang berada di garis depan memerangi dan menanggulangi wabah Virus Corona. Beberapa ditujukan ke organisasi yang ditunjuk Pemerintah China untuk menangani krisis.

Donasi tetap diberikan pada miliarder, meski kondisi bisnis mereka juga ikut terhantam Virus Corona. Simak deretan miliarder yang memberikan uangnya untuk memerangi wabah Virus Corona:

Jack Ma

Pendiri Alibaba, Jack Ma mengucurkan 100 juta yuan (USD 14,5 juta) atau Rp 2017 miliar untuk mendukung pengembangan vaksin Virus Corona. Orang terkaya China ini mengumumkan donasi melalui platform Weibo seperti China.

Diketahui, dua organisasi penelitian pemerintah China akan menerima USD 5,8 juta (Rp 82,3 miliar) untuk bekerja menciptakan vaksin, menurut Axios.

"Kami tahu bahwa pertempuran antara manusia dan penyakit adalah perjalanan yang panjang," kata Yayasan milik Jack Ma melalui akun Weibo-nya. "Uang ini akan membantu berbagai upaya penelitian medis dan membantu pencegahan penyakit."

Ma kemudian menyumbangkan tambahan USD 2,15 juta (Rp 30 miliar) kepada Peter Doherty Institute untuk infeksi dan kekebalan di Australia. Serta, membantu mendanai pengembangan vaksin, mengutip Fox Business.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Bill dan Melinda Gates

Bill Gates ( Foto: CNBC.com)
Bill Gates ( Foto: CNBC.com)

Bill dan Melinda Gates berjanji untuk menyumbangkan USD 100 juta (Rp 1,4 triliun) melalui yayasan mereka, untuk mengobati apa yang disebut sebagai "patogen sekali dalam satu abad." 

Sumbangan Gates akan digunakan untuk mendukung upaya perawatan di seluruh dunia. Seperti membangun infrastruktur perawatan pasien di Afrika dan Asia Selatan, dan mendanai pengembangan vaksin.

Pasangan Gates sebelumnya berjanji untuk menyumbangkan USD 10 juta (Rp 143 miliar) . Bill Gates telah lama memperingatkan bahwa dunia tidak dilengkapi untuk mengelola pandemi. WHO belum secara meyakinkan mengatakan bahwa virus corona  baru telah mencapai tingkat pandemi, tetapi Gates tidak setuju.

"Saya harap ini tidak seburuk itu, tetapi kita harus berasumsi sampai kita tahu sebaliknya," tulis Gates dalam op-ed untuk New England Journal of Medicine, pada 28 Februari.

Gates menguraikan sarannya untuk mengatasi krisis dalam esai tersebut. Usulannya dengan mengirim petugas kesehatan yang sangat terlatih ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah di Afrika dan Asia Selatan, membangun basis data internasional tentang informasi tentang wabah, dan mendanai fasilitas manufaktur vaksin.

 

Li Ka-Shing

Li Ka-Shing
Li Ka-Shing, miliuner Hong Kong yang dermawan. (dok.Instagram @seeyoupoorguy/https://www.instagram.com/p/Bz7kJDcHsE7/Henry

Pria terkaya Hong Kong, Li Ka-Shing, mengatakan akan menyumbangkan 100 juta Dolar Hong Kong (USD 13 juta) atau Rp 186 miliar  untuk membantu pekerja medis di Wuhan.

Yayasan Li juga bekerja untuk mencari pasokan medis bagi pekerja perawatan kesehatan di Wuhan dan Hong Kong.  Li berencana untuk memberikan donasi kepada Palang Merah China.

 

 

 

Giorgio Armani

Giorgio Armani - Collare d’oro al merito sportivo 1215
Foto: Women's Wear Daily

Perancang busana Giorgio Armani memberi € 1,25 juta (USD 1,43 juta) atau Rp 20 miliar untuk membantu memerangi wabah Virus Corona di Italia. Sumbangan miliarder berusia 85 tahun itu akan disalurkan ke dua rumah sakit dan sebuah lembaga penelitian di Milan dan satu lagi di Roma. 

Italia melaporkan 366 kematian akibat Virus Corona yang merupakan jumlah tertinggi di luar China.  Wilayah Lombardy di bagian utara telah dikunci dan tempat-tempat umum seperti sekolah, gimnasium, dan museum di seluruh negeri ditutup hingga 3 April.

Ini sebagai upaya menahan penyebaran Virus Corona. Armani memiliki kekayaan USD 6,6 miliar (Rp 94 triliun) dari rumah modenya. Serta bisnis aksesoris, kosmetik, real estate, restoran, dan bisnis hotel.

 

Reporter : Tiara Sekarini 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya